Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/118

Halaman ini tervalidasi

tidaklah terlalu mengherankan jikalau pada suatu ketika kerajaan Gowa dan orang-orang Belanda (V.O.C.) terlibat di dalam suatu peperangan yang amat dahsyat. Dan di dalam sejarah memang terbukti bahwa antara kerajaan Gowa di bawah pimpinan Sultan Hasanudin dan orang-orang Belanda (V.O.C.) terjadi suatu peperangan yang amat dahsyat. Ketegangan-ketegangan yang mendahului perang terbuka itu sesungguhnya sudah berlangsung sejak lama. Ketegangan-ketegangan yang sering dibarengi dengan bentrokan-bentrokan bersenjata bahkan pertempuran-pertempuran yang seru antara orang-orang suku Makasar dan orang-orang Belanda itu telah kerap kali terjadi JAUH SEBELUM Sultan Hasanudin menaiki dan menduduki takhta kerajaan Gowa. Agar memperoleh gambaran yang jelas tentang latar belakang sejarah terjadinya perang terbuka antara kerajaan Gowa dan orang-orang Belanda (V.O.C.) itu, perlu kiranya kami uraikan tentang hubungan antara kerajaan Gowa dan orang-orang Belanda (V.O.C.).

Pada tahun 1596 armada atau kapal-kapal Belanda yang pertama di bawah pimpinan Cornelis de Houtman tiba di pelabuhan Banten. Mula-mula orang-orang Belanda itu diterima dengan baik sekali oleh orang-orang Banten. Akan tetapi karena sikap orang-orang Belanda itu congkak dan kasar, akhirnya timbul permusuhan, bahkan perkelahian antara orang-orang Belanda dan orang-orang Banten. Orang-orang Belanda diusir dari Banten setelah terjadi insiden-insiden yang cukup menegangkan. Kemudian orang-orang Belanda itu menyusur pantai utara pulau Jawa. Akan tetapi karena tingkah-laku orang-orang Belanda yang sombong dan kasar serta tidak menyenangkan bagi orang-orang Indonesia, maka mereka di mana-mana tidak mendapat sambutan yang baik. Akhirnya dengan melalui pulau Bali orang-orang Belanda kembali lagi ke negerinya. Pelayaran bangsa Belanda yang pertama ini tidak banyak memperoleh keuntungan. Bahkan sebagian besar dari perahu-perahu layar mereka tidak kembali dan banyak anak buah armada yang pertama ini yang meninggal dunia di dalam perjalanan yang sangat lama itu. Namun orang-orang Belanda di negeri Belanda menyambut kedatangan pelaut-pelaut armada dagang mereka yang pertama itu dengan sangat gembira. Bahkan mereka disambut sebagai pahlawan di negeri Belanda. Betapa tidak!!! Jalan ke Asia dan Indonesia yang kaya-raya telah diketemukan. Itulah yang pokok dan penting sekali serta memang yang sangat diharapkan. Jalan ke Indonesia telah dike-

104