Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/122

Halaman ini tervalidasi

Pada waktu itu Sultan Agung baru saja dinobatkan menjadi Raja Mataram. Pada waktu itu Belanda (V.O.C.) diizinkan untuk mendirikan loji di Jepara. Para penguasa di Banten dan di Jayakarta sangat kecewa terhadap pengiriman utusan V.O.C. ke Mataram ini. Sejak itulah orang-orang Belanda (V.O.C.) tetap mengirimkan utusannya ke ibukota Mataram terutama untuk menjaga jangan sampai kerajaan Mataram bersekutu atau bersatu dengan kerajaan Banten menyerang Belanda (V.O.C.) yang berkedudukan di Batavia (Jakarta).

Sekarang marilah kita kembali menguraikan hubungan antara kerajaan Gowa dan orang-orang Belanda (V.O.C.). Jadi orang-orang Belanda tiba di Indonesia untuk pertama kalinya pada tahun 1596. Dalam perjalannya yang pertama di bawah pimpinan Cornelis de Houtman dan Pieter de Keyzer orang-orang Belanda tidak menginjak atau singgah di daerah Gowa. Demikian pula armada Belanda yang kedua di bawah pimpinan Jacob van Neck dan Wybrecht van Warwyck. Mereka hanya mengunjungi dan menyinggahi pulau Jawa (Banten, Tuban, Sedayu dan Gresik), pulau Bali dan kepulauan Maluku. Pulau Sulawesi atau kerajaan Gowa tidak mereka singgahi.
Kemudian barulah orang-orang Belanda menyadari pentingnya kerajaan Gowa dan ibunegerinya Sombaopu sebagai tempat untuk memperoleh bahan-bahan segar bagi perjalanan mereka yang jauh. Sombaopu juga terkenal sebagai bandar atau pelabuhan yang menjadi pusat perdagangan hasil rempah-rempah. Orang-orang Belanda juga mulai banyak mendengar tentang orang-orang suku Makasar. Mereka juga mendengar bahwa orang-orang Makasar terkenal sebagai bangsa pelaut yang ulung, yang dengan perahu-perahunya yang lincah berdagang rempah-rempah, pala dan cengkeh sampai ke Jakarta, Banten dan Malaka. Orang-orang Belanda juga mendengar bahwa rempah-rempah di Sombaopu sering lebih murah harganya dari pada di kepulauan Maluku sendiri. Segera pula orang-orang Belanda mengetahui bahwa Sombaopu (Ibukota kerajaan Gowa) adalah sebuah tempat yang sangat baik letaknya untuk berlayar ke kepulauan Maluku dan demikian pula kembalinya. Di Sombaopu banyak beras yang sangat baik mutunya. Demikian puta ternak dan harganyapun murah. Oleh karena itu maka orang-orang Portugis baik yang dari Malaka maupun yang dari Maluku datang ke Sombaopu mengambil

108