Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/126

Halaman ini tervalidasi

pembunuhan dan kecurangan yang dilakukan oleh orang-orang Belanda di atas kapal Enkhuysen.

Pada bulan Desember tahun 1616 sebuah kapal Belanda "de Eendracht" tersesat di Selat Makasar. Enam belas orang yang dikirim ke daratan untuk meminta bantuan dibunuh semuanya oleh orang-orang Makasar yang marah. Untuk J.P. Coen dan V.O.C. peristiwa ini seolah-olah suatu pernyataan perang. Namun perang terbuka yang dahsyat antara kerajaan Gowa di bawah pimpinan Sultan Hasanudin dan V.O.C. baru akan terjadi kurang lebih setengah abad kemudian. Selama setengah abad itu, terjadi permusuhan dan ketegangan yang penuh dendam antara orang-orang Makasar (kerajaan Gowa) dan orang-orang Belanda (V.O.C.). Pokok sebabnya ialah: Kepentingan V.O.C. (orang-orang Belanda) sangat bertentangan dengan kepentingan kerajaan Gowa (orang-orang Makasar).
Orang-orang Belanda (V.O.C.) hendak memaksakan hak monopolinya dalam perdagangan rempah-rempah di kepulauan Maluku. Mereka melarang dengan keras bangsa-bangsa lain termasuk orang-orang Makasar untuk berdagang dan berlayar di kepulauan Maluku. Kerajaan Gowa seperti pernyataan Sultan Alaudin yang telah kami tuliskan di depan tadi, menghendaki adanya perdagangan yang bebas. Kerajaan Gowa tidak membedakan antara bangsa Belanda dan bangsa-bangsa lainnya seperti bangsa Portugis, bangsa Sepanyol, bangsa lnggeris, bangsa Deen, bangsa Perancis yang datang untuk berdagang di wilayah kekuasaan Gowa. Orang-orang Makasar menyerahkan barang dagangannya kepada siapa saja yang mengajukan penawaran yang tertinggi.
V.O.C. memaksakan hak monopolinya di kepulauan Maluku dengan tangan besi. Di pulau Banda J.P. Coen melakukan tindakan kejam yang melanggar peri kemanusiaan. Hampir seluruh penduduk pulau Banda dibinasakan dengan bengis oleh J.P. Coen. Yang tinggal diangkut sebagai budak ke Batavia. Perbuatan yang tidak kalah kejamnya dilakukan pula oleh de Vlaming van Outshoorn dengan gerakannya yang terkenal di dalam sejarah dengan nama "Hongitochten" atau Pelayaran Hongi. Belanda (V.O.C.) betul-betul menciptakan neraka di kepulauan Maluku yang kaya akan rempah-rempah. Semuanya itu dan banyak lagi tindakan-tindakan keji V.O.C. yang lainnya membangkitkan

112