Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/131

Halaman ini tervalidasi

lagi dengan empat buah kapal yang berangkat dari Batavia (Jakarta) langsung ke Sombaopu. Pada malam 12 menjelang 13 Pebruari 1634 sampailah armada V.O.C. yang dipimpin oleh Gijsbert van Lodensteyn ini di pelabuhan Sombaopu. Kedatangan kapal-kapal perang Belanda ini sudah diketahui lebih dahulu oleh orang-orang Gowa, sehingga maksud armada Belanda (V.O.C.) untuk menyergap dan menyerang secara mendadak perahu-perahu orang Makasar dan kapal-kapal Portugis yang sedang berlabuh di Sombaopu gagal sama sekali. Sampai tanggal 16 Agustus 1634 armada Belanda (V.O.C.) berusaha memblokade pelabuhan kerajaan Gowa. Akan tetapi perahu-perahu Makasar yang lebih kecil dan lebih lincah dapat menghindari dan lolos dari blokade Belanda itu. Kemudian armada Belanda (V.O.C.) ini kembali ke Batavia tanpa memperoleh hasil seperti yang diharapkannya. Banyak anak-buah armada Gijsbert van Lodensteyn yang mati, bahkan van Lodesteyn sendiri tiba di Batavia (Jakarta) dalam keadaan sakit dan kemudian meninggal dunia.

Pada tanggal 17 September 1634 dikirim lagi sebuah armada di bawah pimpinan Harmen Gerritz. Kemudian pada bulan April 1635 Gerrit Thomas Pool yang turut serta dalam armada Gijsbert van Lodensteyn dikirim untuk menjadi pembantu pimpinan armada Belanda. Pool tidak bertemu dengan Harmen Gerritz karena yang belakangan ini meninggal di perairan Gowa pada tanggal 21 Pebruari 1635. Maka Pool terpaksa menjadi pimpinan armada Belanda (V.O.C.) yang hendak memblokade kerajaan Gowa. Usaha Belanda (V.O.C.) inipun gagal. Orang-orang Makasar tetap juga dapat dengan leluasa berdagang rempah-rempah. Lagi pula sering tersiar berita tentang rencana penyerangan orang-orang Makasar yang dibantu oleh orang-orang Portugis, orang-orang Spanyol, orang-orang lnggeris atau orang-orang Deen. Hal ini membikin gelisah orang-orang Belanda (V.O.C.).

Pada tanggal 1 Januari 1636 Gubernur Jenderal Hendrik Brouwer (1632-1636) diganti oleh Gubernur Jenderal Antonio van Diemen (1636-1645). Pada tanggal 12 Juni 1637 Gubernur Jenderal Antonio van Diemen sendiri pergi ke Gowa setelah mengadakan perjanjian perdamaian dengan Buton. Dengan perantaraan nakoda kapal Aceh diadakanlah hubungan dan perundingan. Gubernur Jenderal Antonio van Diemen mengusul-

117