Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/137

Halaman ini tervalidasi

nyerahkan satu eksemplar salinan pasal-pasal perjanjian Belanda-Sepanyol. Selanjutnya di dalam surat itu dinyatakan pula betapa orang-orang lnggeris menyuruh penggal leher Rajanya sendiri di muka umum oleh seorang algojo, suatu perbuatan keji dan tak mengenal malu. Dari situ Sri Baginda Raja Gowa dapat melihat dan mengetahui betapa bangsa-bangsa yang sombong itu selalu memfitnah dan membuat agar orang-orang Belanda dibenci. Bangsa-bangsa itulah sesungguhnya yang tidak dapat dipercaya dan segala kata-kata mereka bohong dan bual besar belaka.

Sampai tahun 1651 hubungan antara V.O.C. dan kerajaan Gowa baik-baik saja, tidak ada terjadi peristiwa yang mengganggu dan dapat merusak atau merenggangkan hubungan kedua saingan besar itu. Tidak lama kemudian terjadilah perubahan keadaan yang mendadak. Hal ini disebabkan oleh tindakan-tindakan keras yang dijalankan oleh de Vlamingh van Outshoorn terhadap rakyat Maluku vang menentang kesewenang-wenangan Belanda (V.O.C.). Rakyat Maluku ini mendapat bantuan dari orang-orang Makasar. De Vlamingh berulang-ulang kali mengunjungi Buton. Pada bulan Pebruari 1652 de Vlamingh mengunjungi lagi Buton bersama-sama Sultan Mandarsyah dari Ternate. Semuanya ini menyebabkan hubungan antara V.O.C. dan kerajaan Gowa mulai tegang dan memburuk lagi.

Pada bulan Juli 1652, seorang pemimpin perlawanan rakyat Maluku yang disegani oleh orang-orang Belanda (V.O.C.) datang sendiri ke Sombaopu untuk meminta bantuan kepada Raja Gowa. Pemimpin perlawanan rakyat Maluku ini bernama Majira dan Raja Gowa menjanjikan bantuan kepada Majira. Kemudian Majira kembali lagi ke Maluku dengan tiga puluh buah perahu dengan pasukan-pasukan Gowa yang bersenjata. Armada Gowa ini masih singgah di beberapa tempat untuk mengambil balabantuan. Bahkan Valentijn menyatakan bahwa armada Gowa ini mencapai sampai seratus buah perahu banyaknya.

Sementara itu orang-orang Belanda (V.O.C.) di bawah pimpinan de Vlamingh van Outshoorn terlibat dalam peperangan yang seru dengan rakyat Maluku yang dibantu oleh orang-orang Makasar di Teluk Asahudi (pulau Seram Kecil). Pada tanggal 22 September 1653 de Vlamingh berangkat dari Ambon menuju ke


123