Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/138

Halaman ini tervalidasi

Sombaopu dan mengajak Raja Gowa untuk berdamai. De Vlamingh meminta agar Raja Gowa mengirim utusan baginda ke Batavia yang akan berangkat bersama de Vlamingh. Permintaan Belanda ini ditolak oleh Raja Gowa.

Karena mendengar kabar bahwa kerajaan Gowa sedang mempersiapkan sebuah armada yang dahsyat, maka de Vlamingh mempercepat keberangkatannya ke Batavia (Jakarta). Pada tanggal 18 Oktober 1653 de Vlamingh sudah tiba di Batavia. Berita persiapan armada kerajaan Gowa sangat menggelisahkan para pembesar V.O.C. di Batavia, sehingga pada tanggal 8 Nopember 1653 Belanda (V.O.C.) mengirimkan sebuah armada yang kuat di bawah pimpinan de Vlamingh. Setibanya di Semarang de Vlamingh mendengar dari mata-matanya bahwa armada Gowa dengan 5000 (lima ribu) pasukan bersenjata lengkap sudah menuju ke Buton untuk memaksa Raja Buton memihak ke Gowa. Kabar ini sangat menggelisahkan orang-orang Belanda (V.O.C.) karena Buton merupakan sekutu V.O.C. yang setia. Segera de Vlamingh mengirimkan tiga buah kapal untuk mencegah jangan sampai Buton jatuh atau berpihak kepada kerajaan Gowa. Kalau hal ini sampai terjadi maka Belanda {V.O.C.) akan mengalami kesukaran.

Pada tanggal 6 Nopember 1653 Sultan Muhamad Said wafat. Baginda digantikan oleh putera baginda yang terkenal dengan nama atau gelar Sultan Hasanudin. Para pembesar Belanda (V.O.C.) di Batavia mengandung harapan yang besar mudah-mudahan pergantian Raja Gowa ini membawa perubahan dalam politik kebijaksanaan kerajaan Gowa. Belanda (V.O.C.) tentu saja mengharapkan perubahan kebijaksanaan yang menguntungkan Belanda (V.O.C.) terutama di daerah Maluku. Kemudian ternyata bahwa keadaan tidaklah seperti yang diharapkan oleh para pembesar Belanda (V.O.C.) itu.

Seperti diketahui Sultan Hasanudin adalah seorang ksatria gemblengan kerajaan Gowa. Baginda pernah menjabat sebagai Karaeng Tumakkajannangngang. Jadi Sultan Hasanudin adalah bekas pemimpin pasukan istimewa kerajaan Gowa. Sungguhpun masih sangat muda (beliau baru berusia 22 tahun pada beliau menaiki takhta kerajaan Gowa), namun Sultan Hasanudin ternyata bukanlah seorang anak bawang yang mudah disuruh menari mengikuti irama seruling kehendak Belanda

124