Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/140

Halaman ini tervalidasi

mempergunakan kekerasan. Jikalau mereka bertemu pada tempat dan bidang yang sama, maka mereka pasti menjadi musuh dan saingan yang besar. Sekali mereka menjadi saingan, maka kekerasan dan bentrokan bersenjata antara kedua bangsa itu tidak dapat dielakkan lagi. Ibarat dua ekor ayam jantan atau jago dalam satu kandang mereka akan berkelahi dengan semboyan: ”Hidup atau mati! Dia atau aku!”

Orang-orang Belanda (V.O.C.) hendak memaksakan hak monopoli perdagangannya, terutama rempah-rempah di kepulauan Maluku. Siapa yang berani melanggar peraturan-peraturan yang telah dibuat oleh V.O.C. dianggap penyelundup, bahkan penjahat yang harus dihukum berat dan dibasmi. Tegasnya, orang-orang Belanda (V.O.C.) mau main paksa dan bertindak sebagai yang dipertuan di Maluku khususnya dan di Indonesia bagian timur pada umumnya.

Sebaliknya orang-orang Makasar juga mempunyai kepentingan yang sama di kepulauan Maluku. Rempah-rempah, pala, dan cengkeh merupakan bahan utama yang diperdagangkan dan membawa keuntungan yang tak ternilai harganya bagi orang-orang Makasar. Rempah-rempah, pala dan cengkeh dibeli di kepulauan Maluku. Jauh sebelum orang-orang Belanda dan orang-orang Eropa lainnya datang ke tanah-air kita, bahkan sudah sejak jaman dahulu kala, orang-orang Makasar terkenal sebagai pedagang dan pelaut yang ulung. Dengan perahu pinisinya yang besar dan lincah mereka juga berdagang dan membawa rempah-rempah, pala, cengkeh, kayu cendana dan lain-lainnya ke Jakarta, Banten dan Malaka. Perdagangan transito rempah-rempah, pala, cengkeh dan kayu cendana berpusat di Sombaopu, ibukota dan bandar kerajaan Gowa yang sangat strategis letaknya. Bahkan sering harga rempah-rempah di Sombaopu jauh lebih murah dari pada harga rempah-rempah di kepulauan Maluku. Jadi perdagangan rempah-rempah telah menjadi pokok kehidupan dan mata pencaharian yang utama bagi orang-orang Makasar. Memonopoli dan melarang perdagangan rempah-rempah di kepulauan Maluku berarti mematikan salah satu sumber keuntungan dan mata pencaharian yang utama bagi orang-orang Makasar.

Selain dari pada itu orang-orang Makasar dan kerajaan Gowa berpendirian bahwa dunia dan lautan ini diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa untuk seluruh umat manusia dan bukan

126