Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/145

Halaman ini tervalidasi

kita lihat dari berapa banyaknya alat-alat perang yang jatuh ke tangan Belanda. Tidak kurang dari 24 (dua puluh empat) buah meriam dan 44 (empat puluh empat) panji-panji yang jatuh ke tangan orang-orang Belanda. Namun pertempuran-pertempuran yang seru antara orang-orang Makasar dan orang-orang Belanda masih juga berjalan terus.

Dalam bulan April 1655 armada Gowa di bawah pimpinan Sultan Hasanudin sendiri menyerang orang-orang Belanda yang menduduki Buton. Dalam menghadapi armada Gowa yang datang menyerang itu, orang-orang Belanda menghasut Sultan Buton. Baginda diminta mempertahankan negerinya sendiri dan Belanda (V.O.C.) akan membantu sedapat mungkin. Pada waktu armada Gowa mengadakan serangan, sebagian armada Belanda sudah meninggalkan Buton. Pasukan-pasukan Belanda (V.O.C.) yang tinggal mencoba mengadakan perlawanan. Akan tetapi karena serangan armada Gowa sangat hebat, maka pimpinan pasukan Belanda (V.O.C.) tidak dapat lagi bertahan. Seluruh pasukan Belanda (V.O.C.) tewas. Setelah menghancurkan perlawanan Belanda (V.O.C.) di Buton, maka Sultan Hasanudin bersama armada Gowa meninggalkan perairan Buton dan kembali ke Gowa. Pada waktu Laksamana de Vlamingh tiba di Buton dalam bulan September 1655 didapatinya hanya puing-puing pertahanan Belanda di sana. Maka de Vlamingh meneruskan perjalanannya ke Sombaopu. Di sana ia menyerang orang-orang Portugis. Menurut Valentijn, pada waktu itu de Vlamingh dengan perantaraan seorang tawanan mengirimkan sebuah hadiah kepada Karaeng Karunrung. Hadiah itu berupa sebuah peta daerah Assahudi yang telah direbut oleh orang-orang Belanda dan sebilah keris berhulu emas milik pemimpin orang-orang Makasar yang gugur dalam mempertahankan Assahudi. Hadiah de Vlamingh yang dianggap sebagai sindiran itu disuruh kembalikan oleh Karaeng Karunrung yang terkenal sangat benci kepada orang-orang Belanda. Kemudian de Vlamingh kembali lagi ke Ambon. Tidak lama kemudian sebuah kapal Belanda (V.O.C.) yang turut memblokade perairan Gowa yang dipimpin oleh Caspar Buytendijk diserang oleh orang-orang Makasar. Kapal itu berhasil dikait oleh orang-orang Makasar. Kapal itu kemudian diledakkan

131