Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/159

Halaman ini tervalidasi

itu apa tujuan armada itu. Setelah mengetahui bahwa yang mereka akan hadapi ialah orang-orang Makasar yang terkenal gagah-berani, maka banyaklah di antara mereka yang sangat heran. Bahkan banyak di antara mereka yang ketakutan.

Dari Tanakeke armada V.O.C. yang dipimpin oleh Johan van Dam dan Johan Truytman menuju ke Sombaopu. Pada tanggal 6 Juni 1660 armada Belanda (V.O.C.) itu sudah berada di depan pelabuhan Sombaopu. Pembantu dan penterjemah yang ditinggalkan oleh Willem Bastingh segera datang ke kapal-kapal Belanda itu, sedang pelaut (matroos) yang tertinggal baru pada tanggal 8 Juni 1660 pagi-pagi dapat mencapai armada Belanda itu. Armada Belanda (V.O.C.) ini terdiri dari 22 (dua puluh dua) buah kapal besar, 3 (tiga) buah kapal yang lebih kecil dan 8 ( delapan) buah kapal pendarat. Armada ini memuat 1064 (seribu enam puluh empat) orang pasukan Belanda dan 1700 (seribu tujuh ratus) orang pasukan yang terdiri dari orang-orang Indonesia. Jadi pada waktu itu orang-orang Belanda sudah pandai mengadu-domba kita bangsa Indonesia.

Orang-orang Belanda segera menyerang enam buah kapal Portugis yang kebetulan sedang berlabuh di pelabuhan Sombaopu. Maka terjadilah pertempuran laut yang singkat dan sangat seru antara armada V.O.C. itu dan kapal-kapal Portugis. Karena kekuatan dan persenjataan yang tidak seimbang, maka armada Belanda itu segera dapat mengalahkan orang-orang Portugis. Kapal pemimpin orang-orang Portugis dapat diledakkan dan ditenggelamkan oleh armada Belanda (V.O.C.). Sebuah kapal Portugis yang diberi nama ”Nostra Signora de Remadia” dapat direbut dan jatuh ke tangan orang-orang Belanda. Kapal itu kemudian dirubah namanya menjadi "Hollandsche Remedia”. Kapal ini lalu digabungkan ke dalam armada Belanda. Orang-orang Portugis yang ditangkap oleh orang-orang Belanda ini dikirim dengan sebuah perahu ke darat. Maksudnya tentu saja untuk memperlihatkan keunggulan Belanda dan agar orang-orang Makasar gentar menghadapi armada V.O.C. yang unggul itu.

Kemenangan orang-orang Belanda itu sedikitpun tidak menggentarkan orang-orang Makasar. Bahkan di daratan tampak pasukan-pasukan kerajaan Gowa mengibarkan panji-panji perangnya dan mulai menembaki dengan serunya kapal-kapal armada V.O.C. Tembakan dari daratan itu dibalas dengan tembakan meriam


145