Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/169

Halaman ini tervalidasi

Bagi orang-orang Makasar makin jelaslah apa yang sesungguhnya tersembunyi di balik keinginan orang-orang Belanda (V.O.C.) untuk mengadakan perjanjian dengan mereka. Bagi orang-orang Makasar jelaslah sudah, bahwa keinginan atau maksud perdamaian orang-orang Belanda (V.O.C.) tidak jujur. Di balik maksud "baiknya" Belanda (V.O.C.) menyembunyikan maksud yang serakah dan penuh angkara murka. Oleh karena itu maka sementara Karaeng Popo berunding di Batavia (Jakarta), orang-orang Makasar di bawah pimpinan Sultan Hasanudin dan Mangkubumi kerajaan Gowa yang bernama Karaeng Karunrung membangun kubu pertahanan di Mariso. Mereka membuat pertahanan dari Binanga Beru dan parit yang besar dari Benteng Sombaopu sampai ke Ujung Tanah yang kira-kira 2½ (dua setengah) mil panjangnya. Atas prakarsa Karaeng Karunrung dikerahkanlah beribu-ribu tenaga orang Bugis terutama dari Bone ke Gowa untuk membuat benteng pertahanan dan selokan besar yang memisahkan Benteng Pannakukang dan daratan.

Seperti yang sudah kami uraikan di depan tadi, pada waktu itu kerajaan Bone berada di bawah kekuasaan kerajaan Gowa. Sebagai "wakil" atau "komisaris" kerajaan Gowa yang bertugas mengawasi dan memperhatikan jalannya pemerintahan di Bone ditunjuk Arung Tanete Tobala. Dalam pengerahan tenaga membuat benteng pertahanan dan menggali parit yang besar inilah orang-orang dan para bangsawan Bone banyak mengalami penderitaan. Banyak orang-orang Bone yang lari karena tidak tahan menderita. Tetapi mereka ditangkapi dan diberi hukuman yang lebih berat. Bahkan banyak pula yang dibunuh.

Kemudian di bawah pimpinan Aru Palaka yang kemudian lengkapnya bernama dan bergelar La Tenritata To-appatunru' Daeng Serang Datu Mario-riwawo Aru Palaka Petta To-risompaE MatinrowE ri Bontoala orang-orang Bone itu memberontak terhadap kekuasaan kerajaan Gowa. Aru Palaka terkenal pula dengan nama Petta MalampeE Gemme'na artinya Raja kita yang panjang rambutnya. Pemberontakan orang-orang Bone yang dipimpin oleh Aru Palaka ini dimulai pada bulan purnama bulan September 1660 tepat pada waktu di Tallo diadakan pesta panen. Pesta itu sangat ramai dan meriah sekali, karena panen pada waktu itu sangat baik dan berlimpah-limpah hasilnya. Pada saat yang baik itulah orang-orang tawanan dan para pekerja dari Bone melarikan diri. Pelarian ini direncanakan dan dipimpin

155