Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/170

Halaman ini tervalidasi

oleh Aru Palaka. Beliau ini dibantu oleh Arung Bila, Arung Appanang, Arung Belo dan arung-arung atau raja-raja serta para bangsawan Bugis lainnya. Mereka lari dengan teratur untuk berkumpul di Lamuru dan kemudian masuk ke daerah Bone dan Soppeng. Pemilihan waktu ini sungguh tepat sekali. Pada waktu itu kerajaan Gowa memang sedang mendapat ronrongan yang hebat dari pihak Belanda (V.O.C.). Pada waktu itu Belanda (V.O.C.) sudah merebut dan menduduki Benteng Pannakukang. Seperti yang sudah diuraikan tadi pada waktu itu baru diadakan perjanjian gencatan senjata antara pasukan-pasukan Gowa dan pasukan-pasukan Belanda (V.O.C.) di Batavia (Jakarta) sedang diadakan perundingan untuk mengadakan perjanjian perdamaian antara Karaeng Popa yang mewakili Sultan Hasanudin dan para wakil-wakil V.O.C.

Oleh karena itu maka orang-orang Gowa menganggap Aru Palaka sebagai seorang pemberontak, sedang orang-orang Bugis terutama orang-orang Bone dan orang-orang Soppeng menganggap Aru Palaka sebagai seorang pahlawan yang membebaskan mereka dari penderitaan. Orang-orang Gowa dengan dibantu oleh orang-orang Wajo menyerang Bone. Orang-orang Bone dibantu oleh orang-orang Soppeng. Pasukan-pasukan Bone dan Soppeng yang dipimpin oleh Aru Palaka dapat dikalahkan. Aru Palaka sendiri terpaksa harus lari ke Buton dengan pengikut-pengikut beliau yang setia. Oleh karena tidak mungkin lagi mengadakan dan meneruskan perlawanan di daratan Sulawesi-Selatan, maka pada tanggal 25 Desember 1660 Aru Palaka bersama-sama pengikut-pengikut beliau meninggalkan pantai Palette (di daerah Bone). Mereka kemudian berlayar dengan perahu menyeberang ke Buton untuk memperoleh perlindungan dari Sultan Buton. Pada waktu itu Buton juga berada di bawah pengaruh tekanan kerajaan Gowa. Sultan Buton sendiri bersedia membantu Aru Palaka yang bermaksud pergi ke Batavia untuk meminta bantuan kepada Belanda (V.O.C.). Setelah mengetahui bahwa Aru Palaka lari ke Buton, maka Raja Gowa mengirimkan perutusan ke sana. Raja Gowa menuntut agar orang-orang Buton menyerahkan Aru Palaka yang memberontak terhadap kekuasaan kerajaan Gowa. Akan tetapi Sultan Buton menyembunyikan Aru Palaka.

Tiga tahun lamanya Aru Palaka bersama keluarga dekatnya yang menjadi kawan akrabnya, yakni Arung Bila, Datu Pattojo

156