Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/173

Halaman ini tervalidasi

pertahanan di Mariso. Di sebelah utara benteng Sombaopu dibuat tembok dan parit yang panjangnya kurang lebih 2½ (dua setengah) mil mulai dari Binanga Beru sampai ke Ujung Tanah. Jadi karena tidak mungkin mentaati perjanjian yang merugikan dan sangat merendahkan derajat kerajaan Gowa, maka orang-orang Makasar harus memperkuat benteng pertahanannya.

Kemudian keadaan dan hubungan antara kerajaan Gowa dan V.O.C. makin hari makin tegang. Bentrokan bersenjata yang lebih hebat tidak dapat dielakkan lagi. Terutama setelah Aru Palaka pergi ke Batavia meminta bantuan dan dilindungi oleh V.O.C. hubungan antara kerajaan Gowa dan V.O.C. makin memburuk dan meruncing. Sejak Aru Palaka memberontak terhadap kekuasaan kerajaan Gowa dan lari bersembunyi ke Buton, lalu ke Batavia minta bantuan kepada V.O.C. banyak terjadi peristiwa yang menambah tegangnya hubungan antara Belanda (V.O.C.) dan kerajaan Gowa. Antara lainnya ialah:

(1) Dalam tahun 1662 sebuah kapal Belanda (V.O.C.) yang bernama ”De Walvis” masuk ke perairan yang dikuasai oleh kerajaan Gowa. Kapal itu kemudian dikejar oleh armada kerajaan Gowa, lalu kandas pada sebuah tanah gosong di tepi laut di dekat Sombaopu. Orang-orang Makasar yang mengejar kapal Belanda itu berhasil menyita 16 (enam belas) buah meriam dari kapal yang kandas itu. Kemudian Belanda menuntut kepada Sultan Hasanudin agar baginda mengembalikan meriam-meriam kapal ”De Walvis” yang disita oleh orang-orang Makasar itu. Tuntutan Belanda (V.O.C.) ini ditolak oleh Sultan Hasanudin dengan alasan bahwa kapal itu melanggar dan memasuki wilayah perairan kerajaan Gowa tanpa izin.

(2) Dalam tahun 1664 Sultan Ternate menyerahkan kembali pulau Muna kepada Sultan Buton tanpa persetujuan dan tanpa sepengetahuan Raja Gowa. Pada waktu itu pulau Muna termasuk daerah kekuasaan Gowa. Kemudian temyata bahwa di dalam persoalan ini Belanda (V.O.C.) memainkan peranan yang penting. Pada waktu itu Sultan Buton dan Sultan Ternate dapat dibujuk dan dipikat oleh Belanda (V.O.C.) untuk memusuhi kerajaan Gowa. Hal ini merupakan pelanggaran atas kekuasaan kerajaan Gowa yang dilakukan oleh Belanda (V.O.C.) untuk mengadu domba bangsa Indonesia. Campur tangan Belanda di dalam soal ini menyebabkan Sultan Hasanudin mengajukan protes keras kepada pimpinan V.O.C. di Batavia.

159