Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/175

Halaman ini tervalidasi

peristiwa kapal ”De Walvis”, ”De Leeuwin” dan pertempuran melawan Cornelis Kuyff ini menujukkan kemenangan Gowa yang gilang-gemilang atas orang-orang Belanda (V.O.C.). Kisah-kisah kemenangan ini dituangkan di dalam sebuah nyanyian sinrili′ yang sampai sekarang masih dikenal dengan nama ”Sinrili′ Kappala′ Tallumbatua (= Sinrili′ kisah kapal nan tiga buah).

(5) Kemudian Gubernur Jenderal Joan Maetsuycker berusaha menyelesaikan pertikaian antara Belanda (V.O.C) dan kerajaan Gowa. Pada tanggal 20 Nopember 1667 pembesar Belanda itu mengirimkan Johan van Wesenhagen sebagai utusan V.O.C. menghadap Sultan Hasanudin di Sombaopu. Perundingan inipun akhirnya gagal juga oleh karena Belanda (V.O.C.) tetap mengajukan tuntutan-tuntutan yang berat dan merugikan kerajaan Gowa. Sebelum itu oleh pimpinan Belanda (V.O.C.) sudah dikirim sebuah perutusan ke Sombaopu yang terdiri dari Jacob Cau yang dibantu oleh Abraham Verspreet. Perutusan ini diberi tugas antara lainnya untuk membujuk Raja Gowa bahwa V.O.C. memberi jaminan akan berusaha memelihara perdamaian dengan orang-orang Makasar (kerajaan Gowa). Selanjutnya utusan V.O.C. itu berusaha menjelaskan bahwa Belanda (V.O.C.) menerima Aru Palaka dan kawan-kawan beliau sekali-kali bukan dengan maksud untuk memusuhi atau memerangi kerajaan Gowa. Siapapun tentunya dapat mengetahui betapa dustanya omongan Belanda ini.

Orang-orang Belanda (V.O.C.) menerima, bahkan menyambut dengan gembira sekali kedatangan Aru Palaka dan kawan-kawan beliau sedang mereka tahu betul siapa Aru Palaka dan kawan-kawan beliau itu. Orang-orang Belanda (V .O.C.) memberi tempat dan melindungi Aru Palaka tidak lain dengan maksud untuk mempergunakan beliau dan pengaruh beliau kelak dalam menghadapi dan memerangi kerajaan Gowa. Namun Belanda (V.O.C.) masih juga mau membujuk orang-orang Makasar, bahwa mereka berusaha memelihara perdamaian dengan kerajaan Gowa dan bahwa mereka menerima Aru Palaka dan kawan-kawan beliau sekali-kali tidak dengan maksud apa-apa terhadap kerajaan Gowa. Namun sejarah telah membuktikan bahwa hal ini sungguh suatu hal yang sangat lucu dan menggelikan.

Pada tanggal 20 Desernber 1663 perutusan Belanda (V.O.C.) ini meninggalkan Batavia dengan membawa hadiah-hadiah untuk


161