Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/176

Halaman ini tervalidasi

Raja dan pembesar-pembesar kerajaan Gowa. Namun perutusan Belanda (V.O.C.) ini tidak berhasil membujuk Sultan Hasanudin. Bahkan Sultan Hasanudin mengirim surat yang isinya menyesali orang-orang Belanda (V.O.C.) karena melindungi Aru Palaka dan kawan-kawan beliau sekaligus. Sultan Hasanudin mengajukan protes yang keras atas campur tangan dalam persoalan pulau Muna. Selanjutnya Sultan Hasanudin menuntut agar pulau Banggai dan Tambuku diserahkan kepada kerajaan Gowa.

Belanda (V.O.C.) menuduh orang-orang Inggeris yang menghasut orang-orang Makasar agar tetap memusuhi orang-orang Belanda (V.O.C.). Bahkan orang-orang Belanda (V.O.C.) menuduh orang-orang lnggeris menghasut orang-orang Makasar untuk menyerang dan memerangi orang-orang Belanda (V.O.C.). Pada waktu itu orang-orang Inggeris memang menjadi musuh orang-orang Belanda yang lebih berbahaya dari pada orang-orang Portugis atau orang-orang Sepanyol. Kedua bangsa yang tersebut belakangan ini sudah mulai pudar bintangnya.

Perlu diketahui bahwa orang-orang Belanda beberapa kali mengalami peperangan dengan orang-orang lnggeris. Demikianlah pada masa-masa Belanda (V.O.C.) sedang bermusuhan dengan kerajaan Gowa, di Eropa orang-orang Belanda mengalami "Perang Inggeris yang kedua" (Tweede Engelse Oorlog). Peperangan ini berlangsung dari tahun 1665 sampai tahun 1667. Tidak heran jikalau orang-orang Belanda (V.O.C.) menuduh orang-orang Inggeris menghasut orang-orang Makasar (kerajaan Gowa). Kemudian Belanda (V.O.C.) memperoleh kabar bahwa Sultan Hasanudin sedang mengadakan persiapan untuk menyerang Ternate, karena Sultan Ternate memihak dan banyak membantu orang-orang Belanda (V.O.C.).

Demikianlah maka pada tahun 1665 Sultan Hasanudin memutuskan perjanjian perdamaian dengan Belanda (V.O.C.). Kemarahan dan kebencian orang-orang makasar terhadap orang-orang Belanda (V.O.C.) tidak terkendalikan lagi. Belanda (V.O.C.) selalu berlaku curang dan serakah. Kapal-kapal Belanda (V.O.C.) diserang dan dikandaskan, kelasinya dibunuh atau ditawan dan muatannya disita. Sebuah kapal Belanda yang kandas di Salayar dan sebuah lagi yang kandas di pulau Doang-Doangang disita muatannya oleh orang-orang Makasar.


162