Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/179

Halaman ini tervalidasi

tegang yang sudah berlangsung beberapa tahun lamanya itu mencapai puncaknya pada tahun 1666. Putusan yang definitif untuk menyerang kerajaan Gowa diambil oleh Dewan Hindia (Raad van Indië) dalam rapatnya pada tanggal 5 Oktober 1666. Pimpinan serangan atas kerajaan Gowa ini mula-mula diserahkan kepada Johan van Dam yang pada tahun 1660 pernah mengalami pertempuran sengit dengan orang-orang Makasar. Akan tetapi oleh karena sudah hampir pensiun dan tahu betul betapa beratnya dan betapa berbahayanya tugas itu, maka Johan van Dam dengan keras menolak. Kemudian V.O.C. terpaksa harus mencari seorang kuat yang akan memimpin pasukan-pasukan dan armada Belanda (V.O.C.), yang akan menyerang kerajaan Gowa. Untuk memimpin pasukan-pasukan dan armada V.O.C. yang akan menghadapi orang-orang Makasar yang terkenal gagah-berani ini haruslah seorang yang gagah-berani, cakap, cerdas dan berpengalaman. Pilihan jatuh kepada Cornelis Janzoon Speelman.

Speelman ini adalah bekas Gubemur Belanda (V.O.C.) di Koromandel (India). Pada waktu dipilih itu Speelman sedang dikenakan skorsing jabatan. Pada tahun 1665 oleh pimpinan V.O.C. di negeri Belanda Speelman disekors. Ia dipersalahkan melanggar larangan V.O.C. dan tanpa izin mengirimkan serta menjual di negeri Belanda sebuah berlian yang mahal harganya. Seperti diketahui Speelman inilah kelak yang menjadi Gubernur Jenderal Belanda yang keempat belas di Indonesia dari tahun 1681 sampai tahun 1684.

Jadi pada waktu dipilih sebagai pemimpin pasukan-pasukan dan armada Belanda (V.O.C.) yang akan menyerang kerajaan Gowa Speelman sedang menjalankan sekorsing atau hukuman jabatan. Tentu saja penunjukan sebagai pemimpin pasukan-pasukan dan armada V.O.C. untuk menyerang kerajaan Gowa adalah suatu kehormatan dan kepercayaan yang besar. Bagi Speelman sendiri penunjukan itu merupakan pula suatu harapan dan kesempatan yang sebaik-baiknya untuk merehabilitasi nama baik dan kedudukannya yang ternoda. Oleh karena itu maka dengan gembira Speelman menerima tugas ini. Ini adalah kesempatan yang baik sekali baginya untuk merehabilitasi atau memperbaiki nama dan kedudukannya yang ternoda. Tidak heran jikalau dengan penuh harapan dan dengan sangat gembira Speelman menerima tugas yang berat ini demi memperbaiki nama dan martabatnya yang se-


165