Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/194

Halaman ini tervalidasi

Perlu kiranya kami singgung di sini, bahwa sebelum Laksamana Speelman berangkat ke daerah-daerah Indonesia bagian timur, memang sudah dimasukkan ke dalam anggaran belanja, biaya kepergian Speelman itu, termasuk pengeluaran untuk membeli hadiah-hadiah. Hadiah-hadiah itu akan dipersembahkan sebagai "tanda persahabatan" kepada Raja-Raja yang berkuasa di sana. Besar kecilnya nilai hadiah itu tergantung pada besar kecilnya kepentingan V.O.C. dan keuntungan yang dapat diperoleh V.O.C. dari Raja-Raja itu. Misalnya:

1) Untuk Sultan Ternate hadiah seharga 200 ringgit

2) Untuk Sultan Tidore hadiah seharga 200 ringgit

3) Untuk Sultan Buton hadiah seharga 150 ringgit

4) Untuk Sultan Bacan hadiah seharga 150 ringgit

Demikianlah lihainya V.O.C. yang bermental pedagang itu dalam mendekati dan "merayu" Raja-Raja bangsa Indonesia. Dari sejarah ini kita terutama para pemimpin kita, dapat belajar jangan sampai terulang lagi bahwasanya kita terpikat dan terbius oleh pendekatan dan "rayuan pedagang" seperti itu. Caranya mungkin berbeda, tetapi dasar dan tujuannya tetap sama, tidak ada perbedaan antara mental pedagang abad-abad yang lalu dan mental pedagang zaman modern ini.

Kemudian Speelman mengunjungi kerajaan Bacan. Dengan Sultan Bacan Speelman berhasil pula membuat perjanjian. Isinya dapat dikatakan sama saja dengan perjanjian yang telah dibuatnya dengan Sultan Ternate dan Sultan Tidore. Dari Bacan Speelman menuju ke Banda. Kemudian, pada tanggal 26 Mei 1667 Speelman tiba di Ambon. Pada tanggal 6 Juni 1667 Speelman mengadakan pesta perpisahan. Speelman belum berani menyerang pusat kekuatan kerajaan Gowa di Sombaopu sebelum ia berhasil mengumpulkan balabantuan yang cukup kuat dan banyak jumlahnya. Berkat keadaan yang sangat menguntungkan dan nasib mujur yang selalu mengiringinya Speelman berhasil dalam perjalanannya. Speelman berhasil memperoleh balabantuan yang besar sekali dari sekutu-sekutunya di Indonesia bagian timur.

Dari Ambon Speelman memperoleh balabantuan berupa sembilan buah kora-kora atau perahu perang Maluku beserta anak-buahnya sekali yang dipersenjatai. Sebagai tanda persahabatan kepada sekutu-sekutunya itu Speelman menghadiahkan sebuah kepingan emas untuk tiap-tiap orang pemimpin atau kepala.


180