Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/195

Halaman ini tervalidasi

Dari Sultan Ternate Speelman mendapat bantuan pasukan dan beberapa buah perahu perang. Pasukan-pasukan V.O.C. yang terbaik di Maluku diambil dan dibawa oleh Speelman untuk menyerang kerajaan Gowa. Hal ini sesungguhnya melanggar perintah para pembesar V.O.C. di Batavia. Speelman dilarang mengurangi atau memperlemah pos-pos Belanda (V.O.C.) di Maluku. Namun Speelman sangat membutuhkan tenaga-tenaga yang terbaik untuk mensukseskan tugasnya memerangi orang-orang Makasar yang terkenal gagah-berani. Jadi didorong oleh ambisi yang sangat kuat, ditambah dengan kemenangan-kemenangan serta kemujuran-kemujuran yang mengiringinya, maka makin besar nafsu Speelman untuk sekali lagi mencoba nasibnya. Speelman sangat ingin memperbaiki namanya yang sedang jatuh dan memperoleh kedudukan yang lebih tinggi jikalau ia mujur dan menang.

Setelah berhasil memperkuat kedudukan V.O.C. di Maluku dan setelah memperoleh bantuan yang cukup besar, maka pada tanggal 7 Juni 1667 Speelman berangkat dan menuju ke Buton. Pada tanggal 19 Juni 1667 Speelman tiba di Buton. Pada tanggal 25 Juni 1667 di Victorie Baai (Teluk Bau-Bau) di atas kapal pimpinan armada Belanda "Tertholen" Speelman mengadakan rapat dengan para pembantunya. Mereka merundingkan dan merencanakan tindakan-tindakan selanjutnya dalam menghadapi orang-orang Makasar di daratan Sulawesi Selatan.

Belanda bukanlah Belanda penjajah jikalau mereka tidak mempergunakan saat yang baik untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Sungguhpun sebelum berangkat ke Maluku V.O.C. sudah mengadakan perjanjian dengan Sultan Buton, namun karena merasa dirinya sudah kuat, maka sebelum berangkat menyerang kerajaan Gowa, Belanda (V.O.C.) membuat lagi sebuah perjanjian baru dengan Sultan Buton. Di dalam perjanjian itu dimasukkan lagi pasal-pasal yang hampir sama isinya dengan perjanjian yang dibuat oleh Speelman dengan Sultan Ternate, Sultan Tidore dan Sultan Bacan, Bahkan di dalam perjanjian dengan Sultan Buton itu ditambahkan bangsa-bangsa apa saja yang boleh berdagang di Buton. Juga disebutkan hasil-hasil serta barang-barang apa saja yang boleh diperdagangkan di Buton. Demikianlah Belanda (V.O.C.) yang serakah selalu dan tidak pernah lalai mempergunakan setiap kesempatan yang baik untuk mengambil keuntungan yang sebanyak-banyaknya. Pun dari

181