Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/199

Halaman ini tervalidasi

dan dukungan yang sebesar-besarnya dari rakyat di daerah Soppeng (daerah ayahnya) dan rakyat dari daerah Bone (daerah ibunya).

Demikianlah Aru Palaka dengan segera berhasil mengumpulkan sebuah tentara yang sebagian besar terdiri dari orang-orang Bone dan orang-orang Soppeng. Setelah berhasil mengumpulkan tentara yang cukup besar jumlahnya maka Aru Palaka pun mulai menyerang orang-orang Gowa di Panju. Maka terjadilah pertempuran yang sengit tiga hari lamanya. Pada hari yang keempat pasukan-pasukan kerajaan Gowa mengadakan serangan umum dan berhasil memukul mundur pasukan-pasukan Aru Palaka. Pasukan-pasukan Bugis yang dipimpin oleh Aru Palaka terpaksa mundur kembali ke Pattiro untuk mengumpulkan dan menyusun kembali kekuatannya.

Kapten Poleman kemudian berhasil bertemu kembali dengan induk armada V.O.C. yang dipimpin oleh Speelman di dekat Bantaeng. Kapten Poleman melaporkan kepada pimpinan armada V.O.C. itu betapa gentingnya keadaan Aru Palaka dan pasukan-pasukan Bugisnya. Kapten Poleman sendiri tidak berdaya dan tidak mampu menolong Aru Palaka. Lalu Kapten Poleman menceriterakan pula betapa nasib Aru Palaka dan pasukan-pasukan Bugisnya jikalau mereka tidak segera dibantu terutama dengan senjata. Speelman juga menyadari sungguh-sungguh betapa nanti pengaruh psykologisnya yang sangat merugikan jikalau Aru Palaka dan pasukan-pasukan Bugisnya sampai dapat dipukul hancur oleh pasukan-pasukan kerajaan Gowa. Kekalahan dan kehancuran Aru Palaka akan memberi pengaruh negatif kepada pasukan-pasukan Belanda dan sekutu-sekutunya. Sebaliknya hal itu dapat memberi semangat yang menyala-nyala bagi pasukan-pasukan kerajaan Gowa. Jikalau sampai terjadi hal yang seperti itu maka rencana Speelman untuk mengalahkan dan menghancurkan kerajaan Gowa akan mengalami kegagalan total. Hal ini disadari betul oleh Speelman. Oleh karena itu maka Speelman segera mengirim Kapten Poleman dengan dua buah perahu, meriam dan senjata-senjata lainnya ke Pattiro. Kapten Poleman menyampaikan kepada Aru Palaka pesan Speelman agar Aru Palaka meninggalkan Pattiro dan segera bergabung dengan pasukan-pasukan lainnya yang menanti beliau di Bantaeng. Karena tidak ada perahu yang cukup banyak untuk mengangkut pasukan-pasukan Bugis

185