Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/203

Halaman ini tervalidasi

Demikianlah armada V.O.C. yang dipimpin oleh Laksamana Speelman belum berani menyerang. Mereka menanti kabar dan kedatangan pasukan-pasukan Bugis yang dipimpin oleh Aru Palaka. Orang-orang Makasar yang dipimpin oleh Sultan Hasanudin dengan tenang pula mengawasi gerak-gerik armada V.O.C. itu. Demikianlah keadaannya sampai beberapa hari lamanya, sunyi dan tiada terjadi apa-apa antara armada V.O.C. dan pasukan-pasukan pertahanan kerajaan Gowa.

Tiba-tiba pada tanggal 19 Juli 1667, pagi-pagi sekali meriam-meriam pertahanan kerajaan Gowa, terutama dari Benteng Sombaopu memuntahkan peluru-pelurunya. Tembakan-tembakan itu terutama ditujukan kepada kapal "Tertholen" yang menjadi kapal pemimpin armada V.O.C. yang ditumpangi oieh Laksamana Speelman sendiri. Maka terjadilah tembak-menembak yang sangat seru antara meriam-meriam pertahanan kerajaan Gowa dengan meriam-meriam dari kapal-kapal armada V.O.C. Tidak kurang dari 4000 (empat ribu) tembakan yang dilepaskan oleh meriam-meriam kapal-kapal armada V.O.C. Kurang lebih sepertiga dari persediaan mesiu dan pelurunya sudah dihabiskan oleh Belanda pada hari tanggal 19 Juli 1667 itu. Tembak-menembak dan duel meriam yang sangat seru itu terjadi sejak pagi hari dimulai sejak terbitnya matahari di ufuk timur sampai malam setelah matahari terbenam di ufuk barat. Setelah malam tiba, kapal-kapal V.O.C. menjauhkan diri dari pantai. Barulah tembak-menembak dan duel meriam itu berhenti.

Perlu kami singgung di sini bahwa di kerajaan Gowa yang dipimpin oleh Sultan Hasanudin pada waktu itu banyak sekali benteng-benteng pertahanan. Yang terpenting antara lainnya: Benteng Sombaopu, Benteng Ujung Tanah, Benteng Ujung Pandang, Benteng Pannakukang, Benteng Garassi, Benteng Galesong, Benteng Barombong, Benteng Gowa dan lain-lainnya. Pada waktu itu Benteng Sombaopulah yang menjadi benteng utama dan benteng yang terbesar dan terkuat di antara benteng-benteng yang kami sebutkan tadi itu. Benteng Sombaopu juga menjadi tempat kediaman Raja Gowa. Sombaopu juga menjadi ibukota dan pelabuhan terbesar kerajaan Gowa.

Ada diceriterakan bahwa benteng yang mempertahankan ibu negeri kerajaan Gowa (Sombaopu) pada waktu itu dipersenjatai dengan kurang lebih 130 (seratus tiga puluh) buah meriam

189