Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/205

Halaman ini tervalidasi

Jadi diperkirakan musuh hanya mungkin dapat menyerang Benteng Sombaopu dari arah barat (dari arah laut) dan arah utara. Di baluwara (bolwerk) bagian barat-laut yang sering pula disebut "Baluwara Agung" (Groot bolwerk) terdapat meriam keramat kerajaan Gowa. Meriam ini sangat dahsyat dan terkenal dengan nama "MERIAM ANAK MAKASAR". Karena dahsyatnya, baik dari segi ukuran maupun dari daya tembaknya maka meriam keramat kerajaan Gowa ini sering pula dinamakan "MERIAM SUBAHANA". Meriam inilah yang menjadi kebanggaan orang-orang Gowa. Meriam ini sangat disegani, bahkan sangat ditakuti oleh kapal-kapal Belanda (V.O.C.). Mereka tidak berani sembrono dan terlalu dekat Makasar" yang sangat dahsyat ini ditempatkan di Baluwara Agung benteng kebanggaan kerajaan Gowa itu.

Menurut penyelidikan Dr. K.G. Crucq, meriam "Anak Makasar" ini adalah meriam yang terbesar yang pernah ada dan dimiliki oleh pertahanan bangsa Indonesia. Besar mulutnya 41,5 cm (garis menengahnya), sehingga orang dengan mudah dapat masuk ke dalam meriam itu. J.W. Vogel dalam karangannya yang berjudul "Oost Indianische Reisbeschreibung" menggambarkan bahwa mulut meriam "Anak Makasar" itu sedemikian besarya "dass der grosste Mensch gar fuglich hinein kriechten und sich verbergen kan" (= sehingga orang yang paling beaar sekalipun dengan mudah dapat merayap ke dalamnya dan bersembunyi disitu). Berat meriam "Anak Makasar" itu seluruhnya ada kira-kira 11.000 lb. + 8.000 lb. = 19.000 (sembilan belas ribu) lb. sama dengan 9.500 kg. atau 9,5 ton. Panjang meriam keramat ini enam meter, kaliberya 41,5 cm dan beratnya 19.000 lb. atau 9 500 kg.

Meriam "Pancawura" atau "Sapujagad" di Solo (Surakarta) panjangnya 5,30 m dan kelibernya 36 cm. Menurut Dr. K.G. Crucq yang banyak mengadakan penelitian tentang meriam-meriam yang ada di Indonesia, meriam "Anak Makasar" yang ada di Benteng Sombaopu itu lebih besar dari pada meriam "Pancawura" atau "Kyai Sapujagad" yang ada di keraton Surakarta. Pun jikalau dibandingkan dengan meriam-meriam keramat lainnya, seperti misalnya meriam "Ki Amuk" yang ada di Banten, meriam "Anak Makasar" ini lebih besar ukuran atau kalibernya.


191