Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/207

Halaman ini tervalidasi

(diterjemahkan dengan bebas): "Jam dua siang armada Belanda dengan mengibarkan panji perangnya mendekati kota (Sombaopu, penulis) sampai jarak yang cukup dekat. Orang dapat melihat bahwa seluruh pantai diperkuat pertahanannya. Pertahanan yang ketat itu berantai dan sambung-menyambung dari Barombong sampai ke Ujung Pandang. Juga dapat dilihat lautan manusia di tepi pantai dengan membawa panji-panji yang beraneka warna tak terhitung banyaknya. Dengan panji-panji itu mereka melakukan gerakan-gerakan yang sifatnya menantang".

Demikianlah fakta yang kami kemukakan di atas itu kami kutipkan dari tulisan seorang ahli sejarah bangsa Belanda sendiri, untuk menunjukkan bahwa orang-orang Makasar tidak takut berperang. Bahkan mereka menyongsong armada V.O.C. yang datang itu dengan sikap yang menantang. Dengan ini jelaslah bahwa Sultan Hasanudin dan rakyat Gowa yang dipimpinnya sekali-kali tidak takut berperang.

Oleh karena itu maka pada tanggal 21 Juli 1667 armada V.O.C. yang dipimpin oleh Laksamana Speelman berlayar lagi ke arah selatan. Mereka berusaha membikin bingung orang-orang Makasar dengan mengadakan pendaratan-pendaratan di beberapa tempat. Pada hari itu pasukan-pasukan Belanda dan sekutu-sekutunya mendarat di sebelah selatan Benteng Barombong. Pada waktu itu juga tibalah kurang lebih 1000 (seribu) orang pasukan-pasukan Buton dengan 24 (dua puluh empat) buah perahu. Pasukan-pasukan Belanda dan sekutu-sekutunya menyerang dan berhasil membakar desa Batta-Batta. Untuk membingungkan orang-orang Gowa maka armada V.O.C. kembali lagi ke utara. Pada tanggal 24 Juli 1667 armada V.O.C. itu tinggal diam dan berlabuh di depan Benteng Sombaopu. Pada malam tanggal 26 menjelang 27 Juli 1667 armada V.O.C. berlayar sampai ke dekat Sombaopu. Kemudian mereka menembaki benteng kebanggaan kerajaan Gowa itu.

Pada tanggal 30 Juli 1667 Pasukan-pasukan Belanda dan sekutu-sekutunya menyerang pertahanan Galesong. Maka terjadilah pertempuran yang seru. Setelah bertempur dengan gagah-berani dan karena kalah unggul persenjataannya, akhirnya pasukan-pasukan Gowa terpaksa meninggalkan tempat itu. Seorang perwira-pasukan-pasukan Belanda (V.O.C.), yakni Letnan Joncker Sloot bersama dengan 24 (dua puluh empat) orang anak buahnya

193