Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/210

Halaman ini tervalidasi

atau Koninklijk Nederlands lndische Leger yang sebagian besar terdiri dari orang-orang Indonesia disuruh ke pelosok-pelosok dan bertempur melawan pejoang-pejoang kita.

Demikianlah armada Belanda dan sekutu-sekutunya menuju ke Galesong. Mereka mendarat di Galesong pada tanggal 1 Agtustus 1667. Pada waktu mendarat pasukan-pasukan Belanda dan sekutu-sekutunya tidak mendapat perlawanan yang berarti. Akan tetapi tidak lama kemudian datanglah pasukan-pasukan Gowa menyerang. Maka terjadilah pertempuran yang seru. Di kedua belah pihak banyak korban yang jatuh. Di pihak Belanda tewas 34 (tiga puluh empat) orang dan 22 (dua puluh dua) orang luka-luka. Di antara yang tewas terdapat dua orang letnan. Berkat keunggulan persenjataannya maka akhirnya pasukan-pasukan Belanda yang dibantu oleh pasukan-pasukan sekutu-sekutunya berhasil merebut dan menduduki Galesong. Kemudian Galesong dijadikan pusat atau markas pasukan-pasukan Belanda dan sekutu-sekutunya. Tujuan utama segala serangan pasukan-pasukan Belanda dan sekutu-sekutunya ialah Benteng Sombaopu. Benteng ini menjadi tempat kediaman Sultan Hasanudin. Benteng yang tangguh ini harus direbut, betapapun besar korban yang harus diberikan.

Pada tanggal 3 Agustus 1667 Speelman menerima kabar dari korporaal Hans Melcker yang menyertai pasukan-pasukan Bugis di Turatea bersama 27 (dua puluh tujuh) orang anak buahnya pasukan Belanda. Kopral Belanda ini menceriterakan bahwa setelah ditinggalkan oleh Aru Palaka dan Kapten Poleman, mereka dan pasukan-pasukan yang ada di daerah Turatea mendapat ancaman yang serius dari pasukan-pasukan yang banyak jumlahnya. Oleh karena itu maka Speelman dan Aru Palaka segera mengirimkan bala-bantuan ke daerah Turatea. Kemudian armada Belanda berhasil mengangkut Pasukan-pasukan Aru Palaka ke Galesong. Pasukan-pasukan ini sebagian besar terdiri dari orang-orang Bugis yang berasal dari Soppeng dan Bone. Jumlah mereka ada kurang lebih 6000 (enam ribu) orang. Kini jumlah orang-orang Bugis di bawah pimpinan Aru Palaka yang membantu Speelman berjumlah kurang lebih 10.000 (sepuluh ribu) orang. Mereka berkumpul di Galesong.

Demikianlah kerajaan Gowa di bawah pimpinan Sultan Hasanudin diserang oleh pasukan-pasukan Belanda dan sekutu-sekutunya yang beribu-ribu orang jumlahnya. Kekuatan pasukan-


196