Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/211

Halaman ini tervalidasi

pasukan Belanda (V.O.C.) pada waktu itu ialah 515 (lima ratus lima belas) orang militer atau pasukan darat dan 773 (tujuh ratus tujuh puluh tiga) orang awak kapal (pelaut). Pasukan-pasukan inti Aru Palaka terdiri dari kurang lebih 10.000 (sepuluh ribu) orang ditambah dengan kurang lebih 1000 (seribu) orang Bone dan Soppeng di bawah pimpinan Aru Bila dan Aru Appanang. Jumlah pasukan-pasukan Buton dan Ternate ada kurang lebih 3000 (tiga ribu) orang. Seluruh pasukan ini ditambah lagi dengan kompi-kompi yang dipimpin oleh Kapten Joncker dan Kapten Spijker yang membawa empat buah meriam berkumpul di daerah Galesong. Kemudian pasukan yang besar ini ditambah lagi dengan pasukan-pasukan dari Soppengriaja (Mangkoso), Nepo (Palanro), Barru dan Tanete yang berhasil dikumpulkan oleh Aru Bila dan Aru Appanang. Kedua orang bangsawan Bugis ini diutus oleh Aru Palaka ke daerah-daerah itu. Pasukan-pasukan ini menyerang kerajaan Gowa dari sebelah utara, yakni dari daerah-daerah Mandalle, Segeri, Labbakkang, Pangkejene dan Maros. Jumlah pasukan-pasukan Bugis yang menyerang dan datang dari jurusan utara ini ada kurang lebih 4000 (empat ribu) orang. Demikianlah kita dapat menggambarkan betapa besarnya jumlah pasukan-pasukan Belanda dan sekutu-sekutunya. Kita dapat melihat bahwa sebagian besar pasukan-pasukan Belanda dan sekutu-sekutunya itu terdiri dari orang-orang Bugis. Mereka mengakui Aru Palaka sebagai pemimpin mereka. Orang-orang Bugis, terutama orang-orang Bugis dari Bone dan Soppeng menganggap Aru Palaka Petta MalampeE Geme'na sebagai pahlawan yang akan membebaskan mereka dari kekuasaan kerajaan Gowa. Tidaklah mengherankan jikalau Aru Palaka terancam bahaya, Speelman dan seluruh stafnya serta perwira-perwira Belanda yang mendampinginya sangat gelisah.

Dengan bantuan pasukan-pasukan Bugis yang sedemikian besarnya itulah rupanya Speelman berani melanggar instruksi atasannya dan berani menyerang kerajaan Gowa. Namun Speelman tidak berani menempatkan pasukan-pasukan Belanda dalam jumlah yang banyak di daratan Sulawesi Selatan. Pasukan-pasukan Belanda yang bertempur di daratan tidak seberapa jumlahnya. Mereka hanya bersifat membantu saja di mana perlu. Yang disuruh bertempur ialah terutama pasukan-pasukan Bugis di bawah pimpinan Aru Palaka. Mereka ini memang tinggi semangat tempurnya, karena mereka bertempur didorong dan dilandasi

197