Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/212

Halaman ini tervalidasi

oleh cita-cita ingin memerdekakan dirinya dari kekuasaan kerajaan Gowa.

Kemudian ada pasukan-pasukan Buton dan pasukan-pasukan Ternate. Akan tetapi pasukan-pasukan ini tidak begitu diandalkan oleh Speelman. Bahkan orang-orang Belanda sering kecewa dan mencela semangat tempur orang-orang Buton dan orang-orang Ternate. Sungguhpun demikian, namun sewaktu hendak menyerang Benteng Barombong dan Sultan Mandarsyah sakit keras, lalu hendak pulang ke Ternate, beliau ditahan oleh Speelman, karena betatapun juga kehadiran baginda penting sekali artinya. Kepergian baginda ke Ternate dapat menimbulkan hal-hal yang merugikan kepentingan Belanda (V.O.C.).

Di sini kita dapat melihat ketidak-jujuran orang-orang Belanda (V.O.C.) terhadap sekutu-sekutunya. Di satu pihak mereka sangat kecewa dan mencela semangat tempur orang-orang Ternate. Akan tetapi di lain pihak mereka sangat kuatir jikalau kepergian Sultan Ternate itu menimbulkan hal-hal yang merugikan kepentingan orang-orang Belanda. Untuk jelasnya dan sebagai bukti baiklah kami kutipkan apa yang ditulis oleh Dr. F.W. Stapel di dalam bukunya yang berjudul "Bet Bongam Verdrag" bij J.B. Wolters M. Groningen, Den Haag 1922 pada halaman 152 sebagai berikut: "De Ternatanen hadden intussen verstenking gekregen van 28 vaartuigen onder de vorsten van Loeyaen Tomini, leenmannen van Mandarsjah. Deze laatste zelf had daarentegen wegens ernstige ziekte verlof gevraagd naar Ternate te mogen terugkeren, wat de Raad niet toestond. Immers "het contrairie moesson" maakte de reis voor Inlandse vaartuigen zeef bezwaarlijk en bovendien zou, hoewel men van Ternatanen eigenlijk niets dan last had, het vertrek op de vijand een verkeerde indruk kunnen maken."

Terjemahan bebasnya kurang lebih sebagai berikut: '"Sementara itu orang-orang Ternate memperoleh bala-bantuan 28 buah perahu di bawah pimpinan Raja-Raja Luya dan Tomini, raja-raja daerah takluk Sultan Mandarsyah. Yang terakhir ini, (Sultan Mandarsyah, penulis) minta permisi untuk pulang ke Ternate karena baginda sakit keras. Akan tetapi hal ini tidak diperkenankan oleh Dewan. Memang "musim yang buruk" mempersulit pelayaran bagi perahu-perahu Ternate dan lagi pula, sungguhpun sebenarnya orang-orang Ternate bagi kami


198