Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/225

Halaman ini tervalidasi

Speelman dalam menaklukkan kerajaan Gowa dianggap sebagai musuh atau lawan yang sangat berat oleh kaum penjajah Belanda. Perbuatan Speelman dianggap sebagai suatu hal yang luar biasa. Oleh karena itu maka Speelman disanjung-sanjung dan dipuji-puji sebagai seorang pahlawan yang gagah-berani. Kita sudah sama tahu motif dan ambisi apa yang mendorong Speelman untuk menerima jabatan yang ditolak oleh Johan van Dam. Jikalau kita melihat motif dan ambisi Speelman menerima tugasnya ditambah jagi fakta-fakta yang sesungguhnya terjadi di dalam pertempuran-pertempuran sejak awal sampai jatuhnya Benteng Sombaopu, maka jelas bahwa sanjungan dan pujian terhadap Speelman dan orang-orang Belanda yang dipimpinnya tidaklah sesuai dengan kenyataan dan terlalu dibesar-besarkan.

Cobalah perhatikan syair atau sajak yang dibuat oleh Jacob Steendam tentang Speelman sebagai berikut:

Den dapperen Speelman, die de trotse Macassaren

Volsstreckt verheerde voor de groote Maatschappij* (*= V.O.C.

Bouton ontsette van haar vyandlycke schaaren,

Molueke vryde van geduchte dwinglady.

Thoond dus sijn wesen op den throon van sijn gelucken,

Sijn staat en crijghscund is door kunst niet uyt te drucken.

Terjemahan bebasnya kurang lebih:

Speelman yang gagah-berani, yang secara mutlak memusnahkan

Orang-orang Makasar untuk Serikat Dagang Raya, *(*= VOC)

Membebaskan Buton dari pasukan-pasukan musuhnya,

Melepaskan pulau-pulau Maluku dari kelaliman yang dahsyat

Menunjukkan dirinya diatas mahkota kemujuran-kemujurannya

Kecakapannya memerintah dan berperang tak dapat dilukiskan oleh seni.

Perhatikanlah betapa terlalu dilebih-lebihkan dan dibesar-besarkannya kehebatan Speelman: "Sijn staat- en crijghscund is door kunst niet uit te drucken'". Seni dianggap terlampau miskin dan tidak mampu melukiskan keunggulan Speelman dalam berperang.

Perhatikan pulalah betapa bohongnya dan bandingkanlah kenyataan yang sebenarnya dengan apa yang dinyatakan oleh Jacob Steendam ini: "Molucke vryde van geduchte dwinglandy"

121