Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/232

Halaman ini tervalidasi

bermaksud untuk berangkat ke Batavia dan menjelaskan betapa gawatnya keadaan pasukan-pasukan Belanda dan sekutu-sekutunya. Speelman ingin memperoleh balabantuan yang lebih banyak untuk melaksanakan rencananya. Speelman ingin pula menginsyafkan para pembesar Belanda (V.O.C.) di Batavia betapa besar akibatnya jikalau mereka sampai dihancurkan oleh pasukan-pasukan kerajaan Gowa. Seluruh kekuasaan dan pengaruh Belanda (V.O.C.) di Indonesia bagian timur pasti akan hancur dan berantakan. Mereka harus segera mengirimkan balabantuan.

Sementara Kapten Pierre Dupont dengan lima buah kapal perang Belanda (V.O.C.) mondar-mandir dan menembaki Benteng Sombaopu, Aru Palaka dan pasukan-pasukan Bugisnya mengadakan serangan-serangan. Kemudian Aru Palaka merebut dan menduduki beberapa kubu pertahanan di sekitar Benteng Barombong. Pada malam tanggal 22 menjelang 23 Oktober 1667, setelah terjadi rentetan pertempuran-pertempuran yang seru, akhirnya jatuhlah Benteng Barombong ke tangan pasukan-pasukan Aru Palaka.

Demikianlah pasukan-pasukan Belanda (V.O.C.) dan sekutu-sekutunya makin mendekati Benteng Sombaopu yang menjadi tujuan dan sasaran utama dari pada segala serangan mereka. Kemenangan yang dicapai oleh Aru Palaka ini membawa kegembiraan dan menimbulkan harapan di dalam pasukan-pasukan Belanda (V.O.C.) dan sekutu-sekutunya yang sudah mulai merasa lesu dan jemu itu.

Di pihak kerajaan Gowapun keadaan tidak begitu menggembirakan. Wilayah kerajaan Gowa makin hari makin sempit oleh pasukan-pasukan musuh yang makin lama makin mendesak. Tekanan-tekanan pihak lawan dari segala penjuru makin hari makin terasa. Beberapa sekutu kerajaan Gowa berbalik dan kemudian berpihak kepada Belanda dan sekutu-sekutunya. Namun serangan-serangan balasan diadakan juga oleh pihak kerajaan Gowa. Di dalam pertempuran-pertempuran itu di kedua belah pihak jatuh korban. Setelah mengadakan pertempuran-pertempuran yang sengit dan merebut daerah Gowa setapak demi setapak dengan biaya dan pengorbanan yang tak ternilai harganya, maka akhirnya pada tanggal 26 Oktober 1667 sampailah pasukan-pasukan Belanda serta sekutu-sekutunya di dekat Benteng Sombaopu yang menjadi tempat kediaman Sultan Hasanudin. Jadi


218