Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/243

Halaman ini tervalidasi

padi dan ternak hanya yang dirampas atau dimusnahkan oleh musuh. Kenyataan pahit inilah yang harus dihadapi oleh Sultan Hasanudin dan pertimbangan-pertimbangan ini pulalah yang harus diperhatikan oleh Sultan Hasanudin dengan tenang. Sultan Hasanudin tidak boleh memperturutkan hawa nafsunya. Kepentingan pribadi dan gejolak hati pejoangnya harus ditundukkan dan diletakkan di bawah kepentingan rakyat dan kerajaan Gowa. Faktor-faktor inilah yang menjadi sebab utama perbedaan pendapat sultan Hasanudin dan bangsawan-bangsawan Gowa yang ingin melanjutkan peperangan. Jadi sekali-kali bukan karena Sultan Hasanudin kurang berani dibandingkan dengan mereka itu.

Perang urat syaraf dan provokasi yang dilancarkan oleh pihak Belanda (V.O.C.) selama diadakannya cease-fire atau gencatan senjata, memang tidak kecil pengaruhnya. Terlebih-lebih terhadap mereka yang tipis imannya dan goyah hatinya. Banyak sekutu-sekutu, bahkan pemimpin-pemimpin Gowa yang terpikat oleh bujukan manis dan janji-janji Belanda (V.O.C.) yang muluk-muluk. Hal inipun diketahui dan disadari betul oleh Sultan Hasanudin.

Melanjutkan peperangan dalam kondisi atau keadaan yang sedemikian berarti bunuh diri dan kehancuran serta malapetaka bagi rakyat Gowa. Perjanjian perdamaian itu mungkin dapat menghindarkan rakyat Gowa dari penyembelihan yang sangat mengerikan. Dengan adanya perjanjian perdamaian itu rakyat dan pasukan-pasukan Gowa yang sudah sangat lelah itu dapat beristirahat dan memulihkan kekuatannya. Demikianlah kiranya pertimbangan Sultan Hasanudin mengapa beliau menganggap lebih bijaksana untuk mengadakan perundingan dan membicarakan perdamaian, sungguhpun di dalam dada beliau tetap menyala dan berkobar semangat anti penjajahan Belanda (V.O.C.).

Jadi pada waktu Perjanjian Bungaya ditanda-tangani pada tanggal 18 Nopember 1667 Karaeng Karunrung dan Karaeng Bontomarannu atau Karaeng Galesong menghilang dari istananya. Seperti yang diketahui kemudian ternyata bahwa pahlawan-pahlawan Gowa yang gagah-berani dan tidak mengenal kompromi dengan orang-orang Belanda (V.O.C.) banyak yang melanjutkan perjoangannya menentang Belanda (V.O.C) di luar daerah Gowa. Kita mengenal di dalam sejarah nama Karaeng Galesong yang membantu Trunojoyo dalam perlawanannya menentang orang-orang Belanda (V.O.C.). Bersama dengan pasukan-pasukan Madura

228