Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/261

Halaman ini tervalidasi

Kerajaan Gowa yang belum dihancurkan sewaktu-waktu masih dapat menyerang dan mengancam baik orang-orang Bugis maupun dan terlebih-lebih orang-orang Belanda (V.O.C.) yang tidak seberapa jumlahnya.

ltulah sebabnya, maka sungguhpun sudah dinobatkan menjadi Raja Bone, namun Aru Palaka tidak bersemayam di Watampone. Beliau bertempat tinggal di Bontoala, sebuah kampung yang tidak begitu jauh letaknya dari Benteng Ujung Pandang atau Fort Rotterdam yang menjadi tempat kediaman Laksamana Speelman dan pasukan-pasukan Belanda. Bahkan sampai wafatnya Aru Palaka tetap tinggal di kampung Bontoala, sehingga beliau memperoleh gelar atau nama anumerta Matinrowe ri Bontoala, artinya yang tidur atau wafat di Bontoala.

Selanjutnya, untuk mengurung kerajaan Gowa dari arah selatan, maka Speelman menyarankan agar Banteng dan daerah-daerah di sekitarnya yang terkenal sebagai gudang bahan pangan bagi kerajaan Gowa diserahkan kepada Aru Palaka. Tegasnya, Speelman betul-betul masih sangat menguatirkan adanya serangan dari kerajaan Gowa yang dipimpin oleh Sultan Hasanudin. Pemimpin pasukan-pasukan Belanda (V.O.C.) itu sangat gelisah terlebih-lebih setelah melihat kenyataan bahwa para bangsawan dan para pembesar kerajaan Gowa acuh tak acuh terhadap pembayaran biaya perang dan terhadap pelaksanaan ketentuan-ketentuan yang tercantum di dalam Perjanjian Bungaya. Perlawanan terhadap Belanda (V.O.C.) dipelopori oleh Karaeng Karunrung yang sudah sejak awal terkenal sangat benci kepada orang-orang Belanda (V.O.C.). Beliau sering mendesak agar Sultan Hasanudin meneruskan peperangan dan bertempur sampai tetesan darah yang penghabisan.

Hubungan antara orang-orang Belanda (V.O.C.) dan kerajaan Gowa mulai memburuk dan tegang lagi. Speelman menuduh para pembesar dan para bangsawan Gowa, terutama Karaeng Karunrung sebagai orang-orang yang curang dan tidak dapat dipercaya. Sebaliknya para bangsawan dan para pembesar kerajaan Gowa, terutama Karaeng Karunrung menuduh Speelman dan orang-orang Belanda selalu berlaku tidak jujur, terlalu serakah dan suka memeras. Orang-orang Belanda mau bertindak sewenang-wenang terhadap kerajaan Gowa. Semuanya ini menambah meruncingnya hubungan antara orang-orang Belanda (V.O.C.)

245