Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/263

Halaman ini tervalidasi

David Steiger. Bahkan Aru Palaka sendiri yang segera datang membantu orang-orang Belanda terluka di dalam pertempuran ini.

Belanda mulai sangat gelisah. Di dalam laporan yang dikirimkannya kepada pimpinan V.O.C. di Batavia oleh Speelman dinyatakan antara lain bahwa pasukan-pasukan Gowa yang dipimpin oleh Sultan Hasanudin mempergunakan peluru-peluru yang beracun. Luka-luka yang ringan sekalipun sering amat sukar dan lama sekali baru sembuh. Bahkan Speelman sendiri yang oleh orang-orang Belanda disanjung dan dipuja-puja sebagai seorang pemimpin perang yang gagah-berani, di dalam laporannya itu menyatakan kecemasan dan kejengkelan hatinya antara lain sebagai berikut: "Die schelmen meestal vergifte cogels gebruycken, zoo dat zelfs schamschoten gevaarlijk worden en de wonden niet geneezen" artinya kurang lebih: "Bajingan-bajingan itu kebanyakan mempergunakan peluru-peluru yang berbisa, sehingga luka-luka tembakan srempetan sekalipun sangat berbahaya dan tidak dapat sembuh".

Begitu peperangan antara kerajaan Gowa dan Belanda (V.O.C.) yang dibantu oleh sekutu-sekutunya mulai, begitu Karaeng Tallo dan Karaeng Lengkese yang baru saja dalam bulan Maret 1668 turut menanda-tangani Perjanjian Bungaya memihak kembali kepada kerajaan Gowa yang dipimpin oleh Sultan Hasanudin. Beliau-beliau itu segera turut aktif memimpin pasukan-pasukan Gowa dalam pertempuran-pertempuran yang segera berkobar. Dalam bulan April tahun 1668 itu juga orang-orang Gowa menyerang dua buah sekoci Belanda dan menewaskan delapan orang pasukan Belanda (V.O.C.). Serangan-serangan dilakukan secara beruntun oleh pasukan-pasukan kerajaan Gowa, sedang pasukan-pasukan Belanda (V.O.C.) hanya dapat bertahan saja di kubu-kubu pertahanan mereka. Pasukan-pasukan Belanda (V.O.C.) belum berani mengadakan serangan balasan. Hampir setiap hari terjadi tembak-menembak antara kedua pihak yang bermusuhan itu.

Dimulainya lagi peperangan itu menimbulkan kegelisahan di kalangan orang-orang Belanda yang keadaan kesehatannya sangat menyedihkan. Mula-mula mereka sudah merasa senang sekali dan dapat bernafas lega, karena pertempuran-pertempuran berdarah yang mengerikan sudah dapat dihentikan dengan tercapainya Perjanjian Bungaya. Mereka sudah ingin sekali lekas-

247