Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/265

Halaman ini tervalidasi

Keadaan seperti yang kami gambarkan di atas itulah yang sangat menekan perasaan serta mengelisahkan orang-orang Belanda yang ada di Sulawesi Selatan dan terutama Speelman sendiri. Begitu besar kegelisahan orang-orang Belanda itu, sehingga ketika pimpinan V.O.C. di Batavia mengirimkan Nyonya Speelman dan anaknya dengan kapal "Meliskercke" ke Ujung Pandang dengan maksud untuk menghibur dan memberikan suatu "surprise" kepada Laksamana Speelman, hal ini tidaklah dapat menghilangkan kegelisahan Speelman dan orang-orang Belanda yang dipimpinnya. Oleh karena itu maka Speelman mendesak terus kepada pimpinan V.O.C. di Batavia untuk segera memberikan bantuan berupa pasukan-pasukan yang segar, mesiu dan senjata. Mereka harus dapat menguasai keadaan yang sudah sangat gawat itu, kalau mereka yang di Batavia tidak mau merusak atau kehilangan segala apa yang telah dicapai dengan susah-payah itu. Pun ke kepulauan Maluku dan kepada sekutu-sekutunya Speelman mendesak agar segera mengirimkan balabantuan. Untung ada Aru Palaka yang besar sekali pengaruhnya di kalangan orang-orang Bugis. Kalau tidak, maka makin gawatlah keadaan Speelman dan orang-orang Belanda yang dipimpinnya.

Hampir setiap hari terjadi tembak-menembak dan pertempuran-pertempuran kecil antara pasukan-pasukan kerajaan Gowa dan pasukan-pasukan Belanda (V.O.C.) yang dibantu oleh sekutu-sekutunya. Pada tanggal 5 Agustus 1668 tiba-tiba sebuah pasukan kerajaan Gowa yang besar jumlahnya keluar dari Benteng Sombaopu dan muncul di medan pertempuran. Mereka maju dan menyerang pasukan-pasukan Belanda serta sekutu-sekutunya. Pertempuran sengitpun terjadilah. Aru Palaka dan pasukan-pasukan Bugisnya menyongsong dan menyerang pasukan-pasukan Gowa dengan hebatnya. Pasukan-pasukan kerajaan Gowa melakukan suatu siasat dengan bergerak mundur untuk memancing pasukan-pasukan musuhnya. Pasukan-pasukan Aru Palaka mengejar pasukan-pasukan Gowa yang bergerak mundur itu. Ketika pasukan-pasukan Bugis yang dipimpin oleh Aru Palaka berada jauh dari Benteng pertahanan mereka, tiba-tiba muncullah dari kiri dan kanan pasukan-pasukan Gowa yang bersembunyi. Lalu mereka mengepung Aru Palaka dan pasukan-pasukan Bugisnya. Aru Palaka terkepung dan nyaris saja tertangkap atau terbunuh seandainya pada saat itu tidak ada mendampinginya seorang tangan kanannya yang setia yang

249