Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/270

Halaman ini tervalidasi

menjamin suatu perdamaian yang mutlak terhadap kerajaan yang selalu merintangi usaha-usaha monopoli V.O.C. di Indonesia bagian timur. Bahkan di dalam suratnya itu Speelman menegaskan agar pimpinan V.O.C. lebih memperhatikan kerajaan Gowa di Sulawesi Selatan sebagai suatu pusat kekuatan di wilayah timur dari pada Srilangka (Ceylon) ataupun Malabar. Seperti diketahui, sebelum dikenakan sekorsing jabatan Speelman adalah Gubernur Belanda di wilayah itu. Jadi Speelman tahu betul mana yang lebih penting bagi Belanda. Gowa di Sulawesi Selatan atau Srilangka/Malabar.

Seraya menanti datangnya balabantuan, Speelman bersikap pasif dan belum berani mengadakan serangan secara besar-besaran. Untuk melumpuhkan dan menjaga agar kerajaan Gowa tidak mendapat bantuan dari luar, maka Belanda (V.O.C.) dengan ketatnya memblokade pantai. Tidak ada sebuah perahu pun yang boleh keluar atau masuk Gowa. Dengan keunggulan persenjataan meriam kapal-kapalnya Belanda (V.O.C.) berhasil menguasai lautan dan mengadakan blokade yang ketat. Sementara itu disuruhnya pasukan-pasukan Bugis merampas padi, ternak dan tanaman-tanaman lainnya di daerah pedalaman Gowa. Dengan tindakan itu Belanda mengharapkan agar kerajaan Gowa mengalami kekurangan bahan pangan.

Jadi segala macam usaha dijalankan oleh Belanda (V.O.C.) menekan kerajaan Gowa. Dengan tekanan-tekanan itu Belanda (V.O.C.) pada awal Nopember 1668 mengambil lagi inisiatif untuk mengadakan perundingan. Usaha Belanda itu hampir saja berhasil. Akan tetapi pada tanggal 16 Nopember 1668 dengan tiba-tiba orang-orang Gowa memutuskan perundingan itu dan menyerang daerah Maros. Pasukan-pasukan kerajaan Gowa berhasil merebut dan menduduki daerah yang terkenal sebagai gudang beras ini. Karena takut kalau pasukan-pasukan Gowa mendapat supply bahan pangan dari daerah yang kaya dan subur ini, maka dengan sekuat tenaga pasukan-pasukan Belanda dan sekutu-sekutunya berusaha merebut kembali daerah beras yang diduduki oleh pasukan-pasukan Gowa itu. Dengan susah-payah akhirnya pasukan-pasukan Belanda dan sekutu-sekutunya berhasil merebut kembali daerah itu.

Pada tanggal 25 Pebruari 1669 Belanda (V.O.C.) berusaha lagi antuk mengadakan perundingan. Akan tetapi usaha inipun

253