Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/273

Halaman ini tervalidasi

sebagai ayam-ayam jantan yang gagah-berani. Mereka dengan mati-matian mempertahankan benteng kebanggaannya.

Betapa hebatnya pertempuran itu dapatlah kita baca dalam pengakuan yang dibuat oleh orang-orang Belanda sendiri sebagai berikut: "Er werd niet alleen dien dag maar ook den volgenden nacht aan een stuk door gestreden te gelooven sijnde dat het soo vreeselycke nacht is geweest, als crijgers van hoogen ouderdom misschien in Europa selve niet dickwijls gehoort hebben. De Nederlandsche musketiers verschooten dien nacht 30.000 cogels! De vijand verdedigde zich met een ware furie, tot op den middag van den 17 den; toen was het resultaat, dat men ten koste van 50 dooden en 68 gewonden eenige belangrijke voorwerken van het kasteel bezet had, die dadelijk met schanskorven werden versterkt" ("Cornelis Janszoon Speelman" oleh Dr. F.W. Stapel 'sGravenhage -- Martinus Nyhoff halaman 56-57). Jikalau diterjemahkan dengan bebas ke dalam bahasa Indonesia kurang lebih: "Pertempuran terjadi tidak hanya pada hari itu saja, akan tetapi juga berlangsung terus pada malam berikutnya semalam suntuk dengan tiada henti-hentinya. Percaya atau tidak percaya malam itu adalah malam yang amat dahsyat dan sangat mengerikan, sehingga prajurit-prajurit yang sudah lanjut usianya mungkin bahkan di Eropa sekalipun jarang yang pernah mendengarnya. Serdadu-serdadu bangsa Belanda pada malam itu menembakkan 30.000 (tiga puluh ribu) butir peluru. Musuh (= orang-orang Gowa, penulis) mengadakan perlawanan yang gagah-berani bagaikan banteng ketaton sampai pada sore hari tanggal 17 Juni. Hasil yang dicapai pada waktu itu dengan pengorbanan 50 (lima puluh) orang tewas dan 68 (enam puluh delapan) orang luka-luka, ialah beberapa bagian depan yang penting dalam benteng itu dapat direbut dan diduduki yang segera kami perkuat dengan kubu-kubu pertahanan."

Demikianlah hebatnya pertempuran hari-hari pertama sejak pasukan-pasukan Belanda (V.O.C.) dan sekutu-sekutunya berhasil "merobek" atau menjebolkan dinding Benteng Sombaopu dengan ledakan ranjau yang sengaja dipasang di dekat dinding benteng kerajaan Gowa yang tangguh itu. Serbuan pasukan-pasukan Belanda (V.O.C.) dan sekutu-sekutunya pada "robekan" dinding Benteng Sombaopu yang lebarnya lima roede itu, dibendung dengan gagah-berani oleh pasukan-pasukan Gowa di bawah pimpinan Sultan Hasanudin. Pertempuran sengit seorang lawan

256