Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/276

Halaman ini tervalidasi

menembak dengan bedil dan meriam. Semuanya itu harus direbut satu demi satu."

Selanjutnya pada halaman 58 dapat kita baca lagi: "In Samboupo werden in totaal buit gemaakt 272 groote enkleine kanonne, waaronder het fabuleuze anak Makasar, dat wel beschadigd was, doch "sijn vervoeren en vertoonen nog genoegsaem waerdigh is." Terjamahan bebasnya kurang lebih: "Di Sombaopu dapat direbut seluruhnya 272(dua ratus tujuh putuh dua) pucuk meriam besar dan kecil, di antaranya juga meriam "Anak Makasar" yang luar biasa itu. Sungguhpun di dalam keadaan yang rusak, namun meriam Anak Makasar itu masih juga dapat menampakkan kedahsyatannya."

Di mana meriam yang dahsyat ini sekarang berada, tidak diketahui dengan pasti. Menurut catatan dalam buku "Cornelis Janszoon Speelman" pada halaman 58 bagian meriam "Anak Makasar" yang masih utuh (tidak hancur) dibawa oleh orang-orang Belanda ke Batavia dan sampai sesudah tahun 1710 meriam ini masih ada terletak di Batavia.

Demikianlah setelah dipertahankan dengan mati-matian dan setelah mendapat gempuran-gempuran yang hebat dari pasukan-pasukan Belanda dan sekutu-sekutunya, akhirnya pada tanggal 24 Juni 1669 benteng utama dan benteng tangguh kerajaan Gowa itu jatuh ke tangan musuh. Benteng Sombaopu jatuh dengan terhormat setelah pahlawan-pahlawan Gowa di bawah pimpinan Sultan Hasanudin memberikan perlawanan yang gigih dan secara jantan. Pahlawan-pahlawan Gowa di bawah pimpinan Pahlawan Hasanudin berkelahi dan bertempur laksana ayam jantan di medan laga. Benteng Sombaopu telah jatuh dengan terhormat dan akan tetap mekar dengan segar di lubuk hati setiap pejoang dan patriot bangsa Indonesia yang ingin membela tanah-airnya yang tercinta.

Dengan jatuhnya Benteng Sombaopu, benteng yang tertangguh di dalam rangkaian pertahanan kerajaan Gowa, jatuh dan runtuh pulalah kerajaan Gowa yang kuat dan jaya. Perlawanan-perlawanan sesudah Benteng Sombaopu jatuh tidak begitu berarti lagi. Kerajaan Gowa telah jatuh, namun ia jatuh dengan terhormat. Setiap jengkal tanah Gowa dipertahankan dengan gagah-berani oleh putera-putera Gowa yang perwira. Pahlawan-pahlawan Gowa di bawah pimpinan Sultan Hasanudin

259