Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/291

Halaman ini tervalidasi

Sejak Benteng Sombaopu yang letaknya di tepi pantai Selat Makasar itu berdiri, sudah beberapa kali benteng kebanggaan kerajaan Gowa itu diuji keampuhannya oleh serangan-serangan dan tembakan-tembakan meriam armada Belanda (V.O.C.) yakni antara lain:

  1. Penembakan oleh meriam-meriam dari armada Belanda (V.O.C.) yang dipimpin oleh Laksamana de Vlamingh pada tahun 1655.
  2. Penembakan · oleh meriam-meriam armada Belanda (V.O.C.) yang dipimpin oleh Johan van Dam dan J ·Truytman. Armada ini menembaki benteng-benteng Sombaopu, Ujung Pandang dan Pannakukang pada bulan Mei tahun 1660.
  3. Setelah armada Belanda (V.O.C.) yang dipimpin oleh Laksamana Speelman tidak berhasil menggertak dan menakut-nakuti orang-orang Gowa yang dipimpin oleh Sultan Hasanudin, maka terjadilah tembak-menembak dan duel meriam yang sangat seru antara kapal-kapal perang Belanda (V.O.C.) dan benteng pertahanan Sombaopu. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 21 Desember 1666.
  4. Pada tanggal 19 Juli 1667, sejak pagi-pagi sekali sampai setelah matahari terbenam di ufuk barat, terjadi tembak menembak dan duel meriam yang sangat seru dan tiada henti-hentinya antara benteng-benteng pertahanan kerajaan Gowa terutama Benteng Sombaopu yang dipimpin oleh Sultan Hasanudin dan kapal-kapal Belanda (V.O.C.) yang dipimpin oleh Laksamana Speelman.
    Bahkan pada hari itu tidak kurang dari 4000 (empat ribu) tembakan yang dilepaskan oleh meriam-meriam kapal-kapal Belanda (V.O.C.) dan kurang lebih sepertiga persediaan peluru dan mesiu Belanda yang dihabiskan. Belum lagi terhitung mesiu dan peluru yang ditembakkan oleh meriam-meriam dari benteng-benteng pertahanan kerajaan Gowa yang tidak kalah gencarnya.

Pertempuran-pertempuran laut dan duel meriam atau tembakan-tembakan gencar dari kapal-kapal armada Belanda (V.O.C.) itu merupakan ujian bagi pertahanan Sombaopu dan ternyata


274