Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/293

Halaman ini tervalidasi

tengah dan yang sebuah lagi merupakan selekoh atau baluwara sudut yang menghadap ke arah timur laut. Tembok-lingkar di sisi sebelah selatan dan timur tidak begitu diperkuat, karena musuh diperhitungkan hanya datang menyerang dari arah barat dari dari arah utara.

Benteng Sombaopu seolah-olah merupakan benteng yang bersaf-saf atau berlapis-lapis tembok-lingkarnya, karena istana Raja yang ada di dalamnya dilindungi pula oleh tembok-lingkar yang berselekoh dua buah. Demikian pula rumah-rumah dan bangunan-bangunan lainnya yang berbentuk rumah Makasar yang tinggi dilindungi oleh dinding atau tembok lingkar yang dalam keadaan darurat dapat dipergunakan sebagai kubu atau benteng pertahanan. Tiap-tiap saf atau lapis pertahanan yang terdapat di dalam Benteng Sombaopu itu harus direbut oleh pasukan-pasukan Belanda dan sekutu-sekutunya satu demi satu dengan pengorbanan yang tidak sedikit jumlahnya.

Demikianlah sungguhpun Benteng Sombaopu jatuh, namun ia jatuh dengan terhormat. Benteng Sombaopu memberi perlawanan yang jantan dan gagah-berani. Benteng kebanggaan kerajaan Gowa ini telah dihancurkan dan diratakan dengan tanah oleh Belanda (V.O.C.). Sekarang bekas-bekasnya tidak dapat lagi dilihat dengan sekali pandang. Nama Sombaopu yang harumpun seolah-olah hendak dihapus pula oleh Belanda dari rakyat Gowa dan rakyat Indonesia. Tempat di mana benteng yang dulu sangat terkenal itu tegak dengan megahnya, kini telah berubah sama sekali keadaannya. Tempat itu sudah menjadi daerah pedesaan yang diselang-selingi oleh sawah, ladang dan kebun.

Untuk mengetahui di mana tepatnya bekas benteng kebangaan kerajaan Gowa itu berdiri, dapat kita ambil sebagai ancer-ancer desa Sapiria, yakni desa lama yang termasuk di wilayah kelurahan Barombong, Kecamatan Palangga, Daerah Tingkat II atau Kabupaten Gowa. Dalam peta daerah bagian Sungguminasa desa Sapiria tidak disebut. Yang ada ialah desa Sarombe. Dari keterangan penduduk diperoleh penjelasan bahwa desa Sarombe itu terdiri dari tiga desa kecil, yakni desa Sapiria di sebelah timur, desa Kaccia di tengah dan desa Sarombe yang sebenarnya ada di sebelah barat.

Jarak daerah Sapiria dan pusat kota Ujung Pandang sekarang ada kurang lebih 8 sampai 9 km ke arah selatan. Dari


276