Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/303

Halaman ini tervalidasi

sibuk sekali dengan persiapan-persiapannya untuk berangkat dan kembali ke Batavia. Ternyata pasukan-pasukan Belanda (V.O.C.) banyak yang sakit. Bahkan orang kedua sesudah Speelman, yakni Danckert van der Straten, meninggal karena penyakit beri-beri pada tanggal 8 September 1669. Untuk mencegah timbulnya kembali perlawanan orang-orang Gowa, Speelman terpaksa mengawasi sendiri penghancuran benteng-benteng dan pertahanan kerajaan Gowa yang masih ada. Di dalam dan di sekitar Benteng Ujung Pandang yang sudah dirobah namanya menjadi Fort Rotterdam dibangun gudang-gudang dan gedung-gedung kantor V.O.C.

Pada awal bulan Desember 1669 Speelman tiba di Batavia bersama beberapa orang Raja dan bangsawan beserta pengiring-pengiringnya. Di dalam rombongan Speelman itu ikut serta Raja Tallo Sultan Harun Alrasyid dan Karaeng Lengkese dengan 400 (empat ratus) orang pengikutnya, putera Pahlawan Hasanudin yang mewakili kerajaan Gowa dan kemudian menjadi Raja Gowa yang ke XVIII yang bemama I. Mappaosong Daeng Mangewai Karaeng Bisei Tumenanga ri Jakarta dengan 140 (seratus empat puluh) orang pengikutnya. Kemudian ada Pangeran Kacil Korimata (Kalamatta), saudara Sultan Ternate Mandarsyah. Pangeran Kalamatta menjadi ipar Raja Tallo dan membawa 150 (seratus lima puluh) orang. Selanjutnya hadir pula Aru Palaka bersama keponakan beliau yang bemama La Patau beserta Raja-Raja sahabat dan sekutu V.O.C. dengan pengikut-pengikutnya kurang lebih 800 (delapan ratus) orang. Dalam rombongan Speelman yang akan menghadiri pertemuan besar di Batavia itu turut pula Kapten Joncker dari Manipa.

Pada tanggal 20 Desember 1669 di ruang sidang Kasteel Batavia dilangsungkanlah sebuah upacara dan pesta yang sangat meriah yang tidak pernah diadakan dan disaksikan orang sebelum itu di Batavia, kota pusat kekuatan dan kekuasaan V.O.C. di Indonesia. Pesta itu dihadiri pula oleh Gubernur Jenderal Joan Maetsuycker (1653-1678) dan para anggota Dewan Hindia (de Raden van lndie). Kemenangan ini sangat menggembirakan para pembesar Belanda (V.O.C.) dan sekutu-sekutunya. Terutama pihak Belanda (V.O.C.) sendiri sangat gembira dengan kemenangan gilang-gemilang itu. Kemenangan atas kerajaan Gowa itu sangat menaikkan gengsi dan memperbesar pengaruh Belanda (V.O.C.) terutama di Indonesia bagian timur.

285