Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/36

Halaman ini tervalidasi

2)  Anak Sipuwe, arti yang sebenarnya ialah: anak separuh. Golongan Anak Sipuwe ini dapat pula dibagi dalam dua tingkatan atau golongan, yakni:

a)  Anak Sipuwe-manrapi′, arti yang sebenarnya ialah anak-separuh-mencapai. Anak Karaeng atau Anak Raja ini biasanya ayahnya dari golongan Anak Ti′no (Anak Pattola atau Anak Manrapi′), sedang ibunya dari golongan Anak Karaeng Yang tingkatnya di bawah Anak Ti′no Anak Sipuwe-manrapi′ ini dapat diangkat menjadi Raja Gowa apabila tidak ada Anak Pattola dan tidak ada Anak Manrapi′. Atau karena Anak Pattola dan/atau Anak Manrapi′ yang ada, dianggap tidak cakap dan tidak patut untUk menduduki takhta kerajaan Gowa (karena embisil atau menderita penyakit gila).

b)  Anak Sipuwe arti yang sebenarnya ialah anak separuh dalam arti yang sempit. Anak Sipuwe ialah Anak Raja yang ayahnya dari golongan Anak Ti′no (Anak Pattola atau Anak ManraPi′)sedang ibunya dari golongan Tumaradeka (yakni orang merdeka atau rakyat biasa, bukan golongan budak atau hamba-sahaya.

3)  Anak Cera, arti yang sebenarnya ialah Anak-Darah (Cera = darah). Anak Cera ialah Anak Raja yang ayahnya dari golongan Anak Ti′no (Anak Pattola atau Anak Manrapi′) atau Anak Sipuwe (AnakSipuwe-manrapi′ atau Anak Sipuwe) tetapi ibunya dari golongan Ata (budak atau hambasahaya).

4)  Anak Karaeng-Sala, arti yang sebenarnya ialah Anak Raja Salah (sala = salah atau tidak benar). Anak Karaeng-Sala ini ialah anak-anak Raja yang ayahnya dari golongan Anak Sipuwe (golongan 2 b) atau Anak Cera sedang ibunya dari golongan Ata (budak atau hamba-sahaya).

Pada umumnya dari golongan ”ANAK KARAENG” yang telah kami uraikan di atas, golongan Anak Cera dan golongan Anak Karaeng-Sala inilah yang terbanyak dan terbesar jumlahnya. Hal ini terutama pada umumnya disebabkan karena hampir

23