Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/37

Halaman ini tervalidasi

semua Raja atau anak Raja, di samping satu atau dua orang permaisurinya (isteri yang sederajad) mempunyai pula banyak selir (isteri-isteri yang tidak sederajad). Bahkan sering pula Raja atau anak Raja tidak mempunyai atau belum mempunyai permaisuri, tetapi sudah lebih dahulu mempunyai selir-selir yang bahkan tidak sedikit jumlahnya. Antara selir-selir itu sering terjadi persaingan, iri-mengiri dan sebagainya untuk tetap menjadi wanita kesayangan. Di dalam hal ini sering ditempuh segala macam jalan dan cara untuk mencapai tujuannya. Bahkan jikalau perlu dengan menyingkirkan saingannya. Maka tidak heran jikalau di dalam istana sering terjadi ”intriges” atau helat-menghelat antara isteri-isteri Raja dan keluarga ataukelompok serta pengikut-pengikutnya. Hal inilah yang sering menimbulkan keruwetan dan kerumitan di dalam soal pergantian Raja. Maka pada waktu Raja yang memerintah wafat atau turun takhta sering terjadi perpecahan dan pertikaian. Bahkan perpecahan dan pertikaian ini sering meningkat menjadi · Perang Saudara antara anak-anak Raja yang berambisi atau merasa dirinya lebih berhak untuk menduduki takhta kerajaan. Belum lagi keruwetan dan kerumitan yang ditimbulkan oleh pembagian warisan harta-pusaka. Di dalam keadaan yang demikian inilah kaum penjajah yang memang licik sangat mudah memecah-belah bangsa kita dengan senjatanya yang ampuh dan terkenal dengan nama "divide et impera" (pecah dan jajahlah).

b.  TUMARADEKA, arti yang sebenarnya ialah orang merdeka (tu, to atau tau = orang; maradeka = merdeka, bebas, bukan budak atau hamba-sahaya). Golongan Tumaradeka ini dapat dibagi dalam dua tingkatan atau golongan, yakni:

1)  Tubaji′ (tu = orang; baji′ = baik}. Jadi Tubaji′ artinya orang baik-baik. Golongan ini ialah orang-orang merdeka atau rakyat biasa yang masih termasuk golongan orang baik-baik. Mereka ini biasanya memakai gelar Daeng di belakang namanya. Misalnya: Abdul Hamid Daeng Mappuji, Patimah Daeng Bau′ dan sebagainya. Orang-orang Tubaji′ ini biasa juga disebut Tau atau Tu rua arenna artinya orang yang dua namanya, karena mereka biasanya memakai dua nama, yakni namadiri (Abdullah) dan nama paddaengang Daeng Mappuji).

24