Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/43

Halaman ini tervalidasi

Di samping Tanisamang ada lagi beberapa jenis perhiasan rantai emas yang juga menjadi pusaka kerajaan Gowa seperti rantai-rantai emas yang disebut: ”Leenyo”, ”Rantai Manila”, ”Rantai koloro” dan ”Rantai Bulo-Bulo”. Kemudian ada lagi beberapa benda-benda pusaka kerajaan Gowa, antara lain Panji kerajaan Gowa yang disebut "Sulengkaya", payung pusaka yang disebut ”La′ lang Sipuwe” artinya payung-separuh. Payung ini memang merupakan payung pusaka yang tidak sempurna bundarnya (jadi hanya separuh bundar, setengah lingkaran). Ada lagi: tiga buah alat sumpit, beberapa buah tombak, sebuah keris bersarung emas yang disebut ”Daeng ri Tamacina”, sebuah keris tanpa sarung emas yang disebut ”La Tenriduni” dan sebuah keris lagi yang hulu dan sarungnya dibuat dari pada emas. Keris ini disebut ”Lateakasi”. Selanjutnya banyak lagi benda-benda kuna seperti piring-piring dan mangkuk-mangkuk porselin, subang atau giwang yang disebut ”Bangkara Ta'rowe” yang terbuat dari pada emas, ”kutu-kutu” (bahasa Jawa: cunduk mentul) dari pada emas, sulepe atau ikat pinggang dari pada emas, ”potto naga” (= gelang naga) dari pada emas, tempat ludah, tempat sirih dan lain-lain sebagainya yang semuanya terbuat dari pada emas.

Selain dari pada benda-benda pusaka kerajaan Gowa, ada pula beberapa peninggalan kerajaan Gowa yang perlu kami singgung di sini, yakni antara lain:

”Bungung Barania” artinya Sumur Berani. Sumur ini oleh rakyat Gowa pada zaman dahulu dianggap sebagai sumur sumber keberanian, sumur yang memberi khasiat berupa keberanian. Bungung Barania. ini merupakan sebuah sumur keramat. Letak sumur ini kurang lebih 10 km di sebelah selatan kota Makasar atau Ujung Pandang, tidak jauh dari makam Sultan Hasanudin. Menurut ceritera, pahlawan-pahlawan Gowa yang akan berangkat ke medan pertempuran, biasanya mandi dahulu di Bungung Barania ini. Para pahlawan yang sudah mandi atau dimandikan di sumur keramat ini merasa memiliki keberanian yang luar biasa. Mereka merasa memiliki suatu kekuatan yang luar biasa untuk mengalahkan dan menghancurkan musuh-musuhnya. Menurut ceritera, pada waktu Sultan Hasanudin dan kerajaan Gowa akan kalah perang, air Bungung Barania ini mendidih. Kemudian air sumur itu membatu dan sumur itu menjadi kering, sehingga sumur keramat itu tidak

30