Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/44

Halaman ini tervalidasi

dapat lagi dilihat dengan jelas. Sumur keramat itu sudah tertutup sama sekali. Di situ hanya ada sebuah batu. Menurut ceritera, batu itulah yang berasal dari didihan air Bungung Barania. Hilangnya sumur keramat kerajaan Gowa itu adalah pertanda atau alamat runtuhnya kerajaan Gowa.   Bungung Barania terletak di daerah Tammalate, tidak jauh dari makam Sultan Hasanudin. Daerah itu termasuk daerah Gowa aseli.

Bungung Barania sama nama dan sama artinya dengan Sendang Siwani, yakni sebuah sumur di daerah Selogiri, di sebelah selatan kota Solo atau Surakarta. (sendang = sumur; Siwani = Si berani). Air Sendang Siwani sering dipergunakan oleh perajurit-perajurit Mangku Negoro I alias Mas Said alias Sambernyawa pada abad ke XVIII. Para perajurit Mangku Negoro I alias Sambernyawa selalu pergi dahulu mandi di Sendang Siwani ini sebelum mereka berangkat ke medan perang. Setelah mandi di sumur keramat itu para perajurit Mangku Negoro I itu merasa dirinya berani dan yakin dapat mengalahkan musuh mereka. Sampai sekarang pun Sendang Siwani ini masih ada. Melihat persamaan nama, arti dan khasiat kedua sumur keramat itu, yakni Bungung Barania di Sulawesi-Selatan dan Sendang Siwani di Jawa Tengah, sungguh menarik perhatian. Di sini dapat kita lihat, bahwa orang-orang Indonesia pada zaman dahulu sudah mengenal apa yang sekarang sering disebut ilmu jiwa perang. Mental prajurit perlu ditingkatkan dan dipelihara dengan baik. Tanpa mental yang baik prajurit tidak dapat bertempur dengan gagah-berani. Kedua sumur itu dapat kita lihat dipergunakan sebagai media atau alat untuk meningkatkan dan memelihara mental prajurit prajurit Gowa dan prajurit-prajurit Mangku Negoro I.

Di samping Bungung Barania ada lagi dua buah sumur yang mengingatkan kita pada zaman kejayaan kerajaan Gowa, yakni: Bungung Lompoa, artinya sumur yang besar atau sumur yang agung. Sampai sekarang pun Bungung Lompoa ini masih ada. Air sumur ini masih dipergunakan oleh penduduk di sekitarnya. Dahulu air sumur inilah yang dipergunakan untuk mencuci, "memandikan" atau membersihkan benda-benda pusaka kerajaan Gowa.

31