Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/47

Halaman ini tervalidasi

dan tidak diganti. Namun pada umumnya ”Areng Dondo-Dondo” itu bersifat sementara saja dan kemudian diganti.

2. Areng ri kale. (Areng = nama; ri pada atau di; kale = diri). Jadi "Areng ri kale" berarti nama-diri atau nama diri sendiri. Setelah anak itu besar sedikit, biasanya pada usia kira-kira tiga tahun, maka ”Areng Dondo-Dondo” (kalau ada) dicabut seperti halnya mencabut topeng lalu diganti dengan ”Areng rikale”. Pergantian nama atau pemberian ”Areng ri kale” ini biasanya dilakukan dengan mengadakan suatu upacara adat. Dalam memberikan nama-diri atau ”Areng ri kale” ini bagi orang-orang Makasar ada dua pilihan, yakni:

a. Nama Makasar aseli. Untuk anak laki-laki misalnya: I Mannaungi, I. Manggasangi, I. Mappasomba, I. Mappaosong, I. Mappatunru′ dan sebagainya. Semua nama-nama Makasar ini mempunyai arti atau mengandung harapan yang baik. Misalnya: I. Mannaungi = yang menaungi yang memberi perlindungan; I. Mappatunru′ = yang menundukkan, yang menaklukkan. Untuk nama anak-anak perempuan, misalnya: I. Rosi, I. Malati (nama-nama bunga), I. Jamarro, I. Baiduri (nama-nama perhiasan), I. Sabbe (= sutera), I. Tammalate (= tak kan layu) dan sebagainya. Dalam memberikan nama itu kepada anaknya, orang tua tentunya mengandung harapan semoga anaknya itu memiliki sifat-sifat utama dari pada bunga, perhiasan, sutera atau sebagainya yang dipakai anak itu sebagai namanya.

b. Nama "Arab". Setelah agama Islam masuk dan orang-orang Makasar menjadi penganut agama Islam yang taat, maka nama-diri atau "Areng ri kale" orang-orang Makasar, sering juga diambilkan dari nama-nama Arab atau nama-nama yang tersebut dalam kitab suci Al Qur’an. Untuk anak laki-laki, misalnya, Muhammad, Abdurrahim, Abdullah, Abdul Kadir, Ibrahim, Musa dan sebagainya. Di sini pun orang tua mempunyai harapan yang baik dalam memberikan nama kepada anak-anaknya. Misalnya nama Muhammad. Orang tua memberikan nama Muhammad kepada anaknya dengan harapan supaya anak itu memiliki sifat-sifat yang mulia dan utama Nabi Muhammad s.a.w. Demikian juga dengan nama-nama yang lainnya. Orang tua mengandung harapan semoga anaknya itu memiliki sifat-sifat utama tokoh-tokoh yang dipakai namanya itu.

34