Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/65

Halaman ini tervalidasi

1) Yang ditetapkan menjadi bagian Batara Gowa yaitu:

  1. Gallarang Paccellekang
  2. Gallarang Pattallassang
  3. Gallarang Bontomanai-Timur (Bontomanai'-iraya)
  4. Gallarang Bontomanai-Barat (Bontomanai'-lau')
  5. Gallarang Tombolo'
  6. Gallarang Mangngasa

2) Yang ditetapkan menjadi bagian Karaeng LoE ri Sero, yaitu:

  1. Gallarang Saumata
  2. Gallarang Pannampu'
  3. Gallarang MoncongloE
  4. Gallarang ParangloE

Tidak ada keterangan berapa lama Karaeng Tunatangka'lopi memerintah takhta kerajaan Gowa sebagai Raja Gowa yang ke VI. Ada diceriterakan bahwa Karaeng Tunatangka'lopi pada waktu baginda berlayar, baginda ditimpa kecelakaan yang menyebabkan baginda tewas. Perahu baginda tenggelam karena pusaran air yang dahsyat dan baginda wafat ditelungkupi perahu yang baginda tumpangi. Itulah pula sebabnya maka baginda diberi gelar Tunatangka'lopi (Bahasa Makasar: Tunatangka seharusnya tunarangka' = orang yang ditelungkupi; lopi = perahu. Di mana baginda mati tenggelam tidak diketahui dengan pasti. Ada yang memperkirakan peristiwa itu mungkin terjadi di lautan atau di perairan antara Ujung Lassowa atau Ujung Bira dan pulau Salayar. Perkiraan ini didasarkan pada kenyataan bahwa lautan antara Ujung Bira dan pulau Salayar sangat angker serta berpuaka. Lautan di dekat Ujung Bira ini memang sangat ditakuti oleh pelaut-pelaut Bugis-Makasar yang terkenal gagah berani itu. Mereka tidak berani ribut-ribut, apalagi berlaku atau berbicara tidak senonoh, jikalau mereka sedang berlayar di perairan di daerah itu. Lautan di daerah itu dapat dengan sekonyong-konyong bergelora dan menelan korbannya yang berani berlaku atau berbicara tidak senonoh. Tidak sedikit perahu dan segenap isinya yang sudah menjadi korban dan ditelan oleh lautan yang sangat angker dan amat ditakuti itu. Jadi Tunarangka'lopi atau Tunatangka'lopi artinya Raja atau orang yang ditelungkupi perahu.

Setelah Karaeng Tunatangka'lopi wafat, baginda mewariskan takhta kerajaan Gowa kepada putera baginda yang sulung dan

51