Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/66

Halaman ini tervalidasi

bernama Batara Gowa sebagai Raja Gowa yang ke VII. Adik Batara Gowa yang bernama Karaeng LoE ri Sero kemudian menjadi Raja Tallo yang pertama. Seperti diketahui dan diuraikan nanti, kerajaan Tallo dan kerajaan Gowa di kemudian hari bersatu kembali dan menjadi satu kerajaan yang berpadu. Karaeng LoE ri Sero menurunkan Raja-Raja Tallo. Setelah kerajaan Tallo dan kerajaan Gowa berpadu menjadi satu, Raja-Raja Tallo selalu merangkap menjadi Tumabbicara Butta atau Pabbicara Butta (= Mangkubumi) kerajaan Gowa.

Tentang Batara Gowa ada diceriterakan bahwa baginda kemudian berselisih dengan saudara baginda yang bernama Karaeng LoE ri Sero, sehingga Karaeng LoE ri Sero terpaksa harus meninggalkan Gowa. Karaeng LoE ri Sero pergi ke Jawa dan kekuasaan beliau didaulat oleh Batara Gowa. Setelah Karaeng LoE ri Sero kembali dari Jawa, maka beliau tinggal di sebuah tempat yang disebut "Passi'nang". Di tempat itulah Karaeng LoE ri Sero bersedih hati mengenangkan nasibnya yang malang. Kerajaannya didaulat oleh abangnya sendiri. Maka tempat itu dinamakan Passi'nang artinya yang bersedih. Kemudian Passi'nang lazim juga disebut Paccinang.

Tidak lama berselang datanglah Karaeng LoE ri Bentang dan Karaeng LoE ri Bira. Kedua orang karaeng ini berseia-sekata mengangkat Karaeng LoE ri Sero menjadi Raja mereka. Lalu Karaeng LoE ri Bentang dan Karaeng LoE Ri Bira menyuruh rakyatnya menebas sebuah hutan di dekat sungai Bira. Hutan itu disebut hutan "Talloang". Di tempat itulah rakyat kedua karaeng tadi membangun sebuah istana untuk Karaeng LoE ri Sero. Sesuai dengan nama hutan itu, yakni Talloang maka tempat itu kemudian terkenal dengan nama Tallo. Sejak itulah berdiri kerajaan Tallo dan Raja Tallo yang pertama ialah Karaeng LoE ri Sero saudara Raja Gowa yang ke VII yakni Batara Gowa. Di hari kemudian kerajaan Tallo dan kerajaan Gowa menjadi satu lagi dalam suatu paduan yang di dalam bahasa Makasar disebut "Rua karaeng se're ata" artinya dua Raja satu hamba-sahaya. Kedua kerajaan itu tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Begitu erat perhubungan kedua kerajaan itu. Dan seperti yang kami katakan tadi Raja-Raja Tallo selalu merangkap menjadi Pabbicara Butta atau Mangkubumi kerajaan Gowa yang bersatu. Memang Raja-Raja kedua kerajaan itu merupakan keturunan langsung Tumanurunga ri Tammalate. Oleh

52