Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/72

Halaman ini tervalidasi

alahkan Wajo dan memungut upeti perang dari negeri itu. Dengan bantuan orang-orang Sidenreng Karaeng Tunipalangga mengalahkan negeri-negeri: Otting dan Bulu′ Cenrana. Kemudian baginda mengalahkan negeri Suppa dan Sawitto. Baginda menjadikan palili′ (daerah takluk) negeri-negeri Alitta, Duri dan Enrekang (Pannaikang). Baginda mengalahkan pula Bulukumba, Ujung LoE, Pannyikkikang, Gantarang, Wero, Salayar dan Bira. Baginda menjadikan Palili′ orang-orang pegunungan di sebelah atas.

Karaeng Tunipalangga adalah Raja yang pertama-tama mengangkut orang-orang dan hartanya apabila baginda mengalahkan dan menaklukkan sebuah negeri. Baginda pulalah yang memaksakan kepada negeri-negeri yang dikalahkan dan ditaklukkannya perjanjian yang singkatnya berbunyi: ”Makkanama numammio”, artinya: Aku berkata dan kalian hanya mengiakan. Maksudnya ialah bahwa mereka tunduk dan mentaati segala titah Raja Gowa. Karaeng Tunipalangga banyak mengangkut orang-orang Sawitto, orang-orang Suppa dan orang-orang Bacukiki ke Gowa. Baginda memungut upeti perang dari orang-orang Bira yang dikalahkannya. Karaeng Tunipalangga pula yang mengalahkan Billa′-Billami pokok Raja Besar di Mandar (bahasa Makasar: poko′ karaeng lompoa ri Mandara′) dengan daerah-daerah takluknya Bungka, Mapilli, Poda-poda dan CamPalagiang. Baginda mengalahkan pula Toli-Toli dan Kaili. Hanya Bone yang belum dikalahkan oleh Karaeng Tunipalangga sampai Pekang La′bu ke selatan dan Topejawa ke utara. Jadi Karaeng Tunipalangga dapat mengalahkan dan menaklukkan berbagai negeri. Dengan demikian baginda memperluas wilayah kekuasaan dan memperbesar pengaruh kerajaan Gowa.

Selain dari pada giat memperluas wilayah kekuasaan dan memperbesar pengaruh kerajaan Gowa, Karaeng Tunipalangga juga banyak mengadakan perbaikan-perbaikan di dalam kerajaan Gowa. Baginda banyak mengusahakan kemajuan-kemajuan di pelbagai bidang. Jabatan Tumailalang dan syahbandar yang pada jaman Karaeng Tumapa′risi′ Kallonna meajadi satu dan dijabat oleh satu orang, pada jaman Karaeng Tunipalangga dipisah. Kedua jabatan itu masing-masing dijabat oleh satu orang.

Karaeng Tunipalangga pulalah yang mula-mula mengadakan dan mengangkat pejabat yang disebut Tumakkajannangngang

58