Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/90

Halaman ini tervalidasi

benteng dan kubu-kubu pertahanan yang kokoh, antara lain: Benteng Sombaopu, Benteng Gowa, Benteng Ujung Pandang, Benteng Tallo, Benteng Ujung Tanah, Benteng Pannakukang, Benteng Galesong dan lain-lainnya.

Setelah Sultan Alaudin Tumenanga ri Gaukanna wafat pada tanggal 12 bulan Syafar tahun 1049 Hijrah atau tanggal 15 Juni 1639 Masehi, maka baginda diganti oleh putera baginda yang bernama Sultan Muhammad Said sebagai Raja Gowa yang ke XV. Nama pribadi atau areng-rikale baginda ialah I. Mannuntungi. Nama paddaengang baginda ialah Daeng Mattola. Nama pakkaraengang baginda sebelum menaiki takhta kerajaan Gowa ialah mula-mula Karaeng Ujung, lalu baginda mendapat lagi nama pakkaraengang, yakni Karaeng Lakiung (Jadi nama pakkaraengang baginda ada dua). Setelah menjadi Raja Gowa ke XV baginda bergelar Sultan Muhammad Said. Karena kegiatan baginda mengembangkan agama Islam, maka dari Mufti Besar di Mekkah, baginda mendapat gelar atau nama Malikussaid. Karena tulisan baginda terkenal sangat indah dan bagus, maka setelah wafat baginda diberi nama atau gelar anumerta Tumenanga ri Papambatunna, artinya orang yang wafat di batutulisnya. Jadi nama lengkap Raja Gowa yang ke XV ini ialah I. Mannuntungi Daeng Mattola Karaeng Ujung Karaeng Lakiung Sultan Muhammad Said Tumenanga ir Papambatunna. Dengan singkat kita sebut saja Sultan Muhammad Said.

Sultan Muhammad Said mewarisi pemerintahan kerajaan Gowa karena baginda "Anak Pattola". Baginda dilahirkan pada tanggal 29 bulan Rajah tahun 1016 Hijrah atau tanggal 11 Desember 1606 Masehi. Pada hari Rabu tanggal 15 Juni 1639, jadi pada usia lebih 32 (tiga puluh dua) tahun, Sultan Muhammad Said menjadi Raja Gowa yang ke XV. Kemudian Sultan Muhammad Said menyatakan menghendaki Karaeng Pattingaloang mendampingi beliau memerintah dan memimpin rakyat Gowa Maka Karaeng Pattingaloang pun diangkatlah menjadi Pabbicara Butta atau Mangkubumi kerajaan Gowa di samping jabatan beliau sebagai Raja Tallo yang ke VIII. Karaeng Pattingaloang terkenal sebagai seorang yang cendekia, pandai, sangat cerdas serta luas pengetahuannya. Beliau pandai dan mahir berbahasa pelbagai bahasa asing. Perhatian beliau terhadap ilmu pengetahuan dan terhadap kemajuan besar sekali. Seorang penyair bangsa

76