Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/97

Halaman ini tervalidasi

Setelah Raja Gowa yang ke XV ini wafat maka yang diamanatkan mewarisi takhta kerajaan sebagai Raja Gowa yang ke XVI ialah anak baginda yang bernama I. Mallombasi Muhamad Bakir Daeng Mattawang Karaeng Bontomangape Sultan Hasanudin atau disingkat saja Sultan Hasanudin.
Sultan Hasanudin naik takhta kerajaan Gowa.

Sultan Muhamad Said Tumenanga ri Papambatunna memerintah kerajaan Gowa dari tahun 1639 sampai tahun 1653. Pada waktu wafat dalam tahun 1653 baginda telah mengamanatkan agar supaya yang menggantikan baginda sebagai Raja Gowa yang ke XVI ialah anak baginda yang bergelar dan kemudian terkenal dengan nama Sultan Hasanudin. Pada waktu Sultan Hasanudin menaiki takhta kerajaan Gowa sebagai Raja Gowa yang ke XVI kerajaan Gowa sedang berada dalam puncak kejayaan dan kebesarannya.

Sultan Hasanudin lahir pada malam Ahad tanggal 7 Jumadil akhir tahun 1040 Hijrah atau tanggal 12 Januari tahun 1631 Masehi. Baginda wafat pada hari Kamis tanggal 23 Muharram tahun 1081 Hijrah atau tanggal 12 Juni tahun 1670 Masehi. Nama diri atau areng rikale beliau ada dua. Satu nama Makasar aseli yaitu I. Mallombasi dan satu nama Arab, yakni Muhamad Bakir. Nama Daeng atau areng paddaengang beliau ialah Daeng Mattawang sedang nama atau gelar karaeng beliau sebelum menaiki takhta kerajaan Gowa ialah Karaeng Bontomangape. Setelah dinobatkan menjadi Raja Gowa yang ke XVI baginda bergelar Sultan Hasanudin. Setelah wafat baginda memperoleh gelar atau nama anumerta Tumenanga ri Balla′ Pangkana artinya orang yang wafat di istananya. Jadi nama lengkap Raja Gowa yang ke XVI ini ialah I. Mallombasi Muhamad Bakir Daeng Mattawang Karaeng Bontomangape Sultan Hasanudin Tumenanga ri Balla′ Pangkana. Namun kita singkat saja dengan Sultan Hasanudin. Pada waktu menaiki takhta kerajaan Gowa, Sultan Hasanudin baru berusia kurang lebih 22 (dua puluh dua) tahun. Baginda memerintah kerajaan Gowa kurang lebih 17 (tujuh belas) tahun lamanya, yakni dari tahun 1653 sampai tahun 1670.

Banyak orang dan penulis sejarah mengatakan bahwa Sultan Hasanudin bukan ”Anak Pattola”, artinya bukan Putera Mahkota yang paling memenuhi syarat untuk menduduki takhta kerajaan Gowa. Memang Sultan Hasanudin lahir sebelum ayahnya menjadi

83