Halaman:Sutan Lembak Tuah.pdf/30

Halaman ini telah diuji baca

panjang kuku, berkuasa di dalam kampung, jika membunuh tidak menyesal, apa dibuat tidak dilarang, ia beraja di hatinya. Takutlah kita Anak Kandung, usah terbetik terberita, kalau Tuan Laras tahu, alamat kita kan menderita.

Dengarkanlah Anak Kandung, sebab bapak anak mati, bukan mati sampai ajal, mati bersebab berkerana, Ia menderita ditangani, diterjang kaki tiap malam.

Sejak sering kena tangan, badan yang tidak lagi elok, sakit terus berkepanjangan, sampai berpisah nyawa di badan.

Perihal tentang laras kita, usah disinggung diapakan, kalau beliau marah, alamat umur akan pendek, tambahan lagi anak kandung, perihal Tuanku Laras, banting dan kerbau laras jua,” kata mandeh si Rabiatun, berkata sedang kecemasan karena takut pada Laras.

Mendengar cerita mandeh kandung, sakit hati Siti Rabiatun, benci mendengar laras itu, perangai serupa ayam besar, tidak ada menaruh kasih, tidak ada menaruh sayang, jika besar suka melanda, jika cerdik hendak menjual.

Orang Padang memintal benang
Dipintal dilipat empat
Dilipat diperdua;
Tidak elok direntang panjang
Elok digulung dipersingkat
Diambil saja yang berguna.

19