Halaman:TDKGM 01.309 Lembaran berisi riwayat Ki Hadjar Dewantara, pendiri Taman Siswa.pdf/1

Halaman ini belum diuji baca

SEKEDAR RIWAJAT DARI PENDIRI TAMAN SISWA.

Ki Hadjar Dewantara lahir pada tahoen tg.8 Mei 19 1889 sebagai anak dari Pangeran Soerjaningrat di Pakoealaman Jogjakarta. Pangeran Soerjaningrat ini poetera dari Prins Pakoealam ke-III. K.H. Dewantara ada toeroenan dari Soeltan djoega, karena ajahnja Prins Pakoealam ke-III itoe iboenja ada poeteri dari Soeltan Hamengkoeboewono ke-II di Jogjakarta.

Nama dari K.H. Dewantoro koetika masih ketjil (sampai oemoer 40 tahoen) ialah Raden Mas Soewardi Soerjaningrat. Ia bersekolah Belanda seperti lain2 poetera bangsawan, sedangkan diroemah ia dapat peladjaran bahasa dan musik Djawa. Ajah dari Dewantara itoe seorang poedjangga, ahli lagoe dan ahli agama (Islam). Beliau itoe poetera jg paling toea. Benarnja beliau haroes mengganti ajahnja mendjadi Pakoealam, akan tetapi oleh karena beliau itoe pada kira2 oemoer 10 tahoen mendjadi boeta, laloe tidak berhak dinobatkan mendjadi pakoealam.

Pada tahoen 1903 sampai 1909 R.M. Soewardi bersekolah dokter di Stovia (Betawi); tetapi tidak karena sering sakit laloe tidak dapat meneroeskan peladjarannja.

Pada tahoen 191O R.M. Soewardi bekerdja di-laboratorium sebagai volontair chemist dari paberik-goela di Bodjong (Poerbolinggo). Laloe pada tahoen 1911 - 1912 di Apotheek Rahtkamp di Jogjakarta.

Pada waktoe itoe ia sambil bekerdja sebagai journalist dan masoek kedalam partij politik. Jaitoe mendjadi anggauta dari "Indische Pertij" jg didirikan oleh E.F.E. Douwes Dekker. Partij jg terseboet itoe hendak mengoempoelkan bangsa Indonesia (dan semoe toeroenan bangsa Asia jg ada di Indonesia: toeroenan Tjina, India, Arab dan toeroenan Belanda djoega), Tjita2 dari Indische Partij tadi ialah: "Indonesia boeat bangsa Indonesia dan Asia boeat bangsa Asia."

Pada h.b. 18 Augoestoes 1913 R.M Soewardi Soerjaningrat, (bersama sama dengan Dr. Tjipto dan Dr. Douwes Dekker) diboeang (geinterneei) ke Banka. Tetapi ia dan teman2nja dibolehkan meninggalkan tanah Indonesia, laloe mereka bersama2 isteri2nja pergi ke-Eropa. R.M. Soewardi tinggal 6 tahoen di negeri Belanda (1913 - 1919). Di negeri Belanda itoe timboel keinginannja jg moela-moela; jaitoe oentoek mendjadi "goeroe". Ia beladjar dan kelaknja loeloes dalam examennja oentoek akta lager onderwijs.

Pada tahoen 1919 ia kmabali di tanah Djawa, laloe diangkat mendjadi secreteris dan-redacteur—dari-orgaan dari Pengoeroes Besar dari "Indische partij" dan redacteur dari orgaannja.

Pada tahoen 1921 ia didakwa menghina bangsa Belanda dan dimasoekkan boei, sampai doea kali; tiap2 kali ada 3 boelan lamanja.

Pada tahoen 1921 itu djoega ia pindah ke Jogjakarta dan mendjadi goeroe dan pemimpin dari "Adhi-Dharma"-school.

Pada tahoen 1922 ia mendirikan "Taman Siswa" dengan maksoed oentoek menghidoepkan oesaha sendiri (selfhelp) dalam hal pendidikan dan pengadjaran.

Dari th. 1922 sampai th. 1930 Taman Siswa soedah mempoenjai 60 tjabang, akan tetapi beloem bersifat "persatoean". Sedjak 193O itoe baroelah dibentoek persatoean Taman Siswa, karena banjak tjapangnja dan perloe oentoek mendjaga ketertiban. Teroeslah berdirinja tjabang2 Taman Siswa diseloeroeh Indonesia, jaitoe di Atjeh; Soematra Timoer, Soematra Barat, daerah Batak, Palembang, Soematra Selatan, diseloeroeh poelau Djawa, Borneo, Bali, Maloekoe (Ambon).

Karena Taman Siswa tidak berpolitik dan mengindahkan keboedajaan dari semoea daerah2 di Indonesia, maka banjak orang jg senang pada Tamah Siswa. Sampai waktoe perang ada koerang-lebih 250 pergoeroean Taman Siswa.

Meskipoen bangsa Belanda tidak senang pada Taman Siswa dan pendiri serta pemimpin2nja, akan tetapi karena rakjat jg besar amat menghargai dan menghormati kepada K.H. Dewantara, maka Pemerintah Belanda roepa-roepanja djoega terpaksa mengindahkan kepadanja. Moelai Balatentara Dai-Nippon ada dinegeri kita ini, K.H. Dewantara soedah menerangkan kepada sekalian goeroe2 Taman Siswa, bahoea ia soeka bekerdja bersama-sama dengan bangsa Nippon.