Halaman:Tao Teh King.pdf/191

Halaman ini tervalidasi

SOEKA DAN TIDA SOEKA.


  1. Beboehj'ian paling njaring tida nanti kadengeran iapoenja soeara
  2. Benda Jang paling besar sendiri tida mengoendjoek iapoenja roepa.
  3. Sebab Tao ada tersemboeni dan tida mempoenjai nama, tetapi ia tinggal back dari awal sampe di achir.

Satoe peladjaran batin jang diseboet „tinggi" jalah lantaran tida bisa disampeken atawa dimengarti oleh golongan jang pengataoeannja masih „rendah." Inilah boekan sebab itoe pe­ladjaran ada roewet dan soeker didjalanken, hanja kerna ada banjak orang jang masih teriket oleh hawa nafsoe kadoenia'an belon bisa lepas­kan diri aken mandjat ka tingkatan sabelah atas. Dari sebab itoe maka maskipoen tiada koerang jang akkoe kabeneran dan kafaedahannja, tapi jang bisa pegang dan djalanken dengen betoel tjoemah orang-orang boediman jang ketjil djoemblahnja. Orang-orang biasa jang pengartiannja sedeng-sedeng sadja, tjoemah bisa petik sabagian, dan lantes diiepasken lagi dengen alesan„tida sanggoep, sebab terlaloe berat." Malah orang-orang bodo jang gêndêng boekan sadja tida soeka ambil perdoeli, hanja tertawain pada itoe peladjaran, dan ini djoestroe mengoendjoekken Tao poenja kabesaran dan kaägoengan, sebab peladjaran jang dipoedji dan dihargain oleh golongan tjoepet dan berbatin rendah, di­ pandang bagoes, baek, bener dan berfaedah oleh marika, itoelah boekan Tao namanja (Ajat 1-4).

175