Halaman:Tata Bahasa Minangkabau.pdf/112

Halaman ini tervalidasi

94

flora dan fauna yang dipersonifikasikan seperti si Kancia 'si Kancil' dan si balang 'si belang (harimau)'.
c. Nomina terbilang dan tak terbilang
Nomina terbilang ialah nomina yang dapat dihitung dan dapat didampingi numeralia. Dalam bahasa Minangkabau kita jumpai seperti: lamari 'lemari', kurisi 'kursi', cipia 'piring', mangkuak 'mangkuk', kumbuak 'cerek', tabak 'cangkul'.
Nomina tak terbilang ialah nomina yang tak dapat didampingi oleh numeralia. Contoh: udaro 'udara', asok 'asap', kamauan 'kemauan', kapandaian 'kepandaian'.

4.3.3.3 Nominalisasi

Nominalisasi ialah proses pembentukan nomina yang berasal dari morfem atau kelas kata lain. Dalam bahasa Minangkabau proses ini terjadi dengan:

  1. afiksasi
  2. penambahan partikel si
  3. penambahan partikel nan
A. Afiksasi
Nomina bahasa Minangkabau dapat dibentuk dengan menggunakan afik-afiks. Di dalam sistem Kata Benda dan Kata Sifat Bahasa Minangkabau (Be Kim Hoa Nio, dkk. 1981:25) dikemukakan bahwa nomina berafiks derivasional dalam bahasa Minangkabau dapat dibentuk dengan afiks-afiks: paN-, pi-, ga-, -al-, -am-, an-, -nyo, pa-an dan ka-an.
paN- + Verba =========>Nomina
Awalan paN- yang dihubungkan dengan verba membentuk nomina yang berarti alat atau orang yang mengerjakan pekerjaan yang disebut kata dasar.
Contoh:
(280) Panokok kayu tu lah patah.
penokok-kayu-itu-telah-patah
'Penokok kayu itu telah patah'.
(281) Rumah tu indak ado pauninyo.
rumah-itu-tidak-ada-penghuninya.
'Rumah itu tidak ada penghuninya'.